Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Sejarah Awal Revolusi Industri

Kompas.com - 01/06/2023, 19:15 WIB
Muhammad Zaenuddin

Penulis

Prancis termasuk lambat dalam industrialisasi karena tenggelam dalam Revolusi dan situasi politik yang tidak menentu.

Kondisi politik juga menghambat industri di Jerman. Meskipun memiliki sumber daya batu bara dan besi yang besar, negara ini tidak memulai ekspansi industrinya sampai persatuan nasional tercapai pada 1870.

Begitu dimulai, produksi industri Jerman tumbuh begitu pesat sehingga mereka mampu memproduksi baja melebihi Inggris dan menjadi pemimpin dunia dalam industri kimia.

Baca juga: Kisah Orang Rimba Tersingkir dari Hutan akibat Industri, 11 Orang Mati karena Kelaparan

Menyebar ke seluruh dunia

Pada abad ke-19 dan ke-20, kekuatan industri Amerika Serikat bangkit dan jauh melampaui upaya yang dilakukan bangsa Eropa.

Negara-negara Eropa timur bahkan sempat tertinggal di awal abad ke-20. Di Asia, Jepang juga masuk dalam revolusi industri dengan kesuksesan yang luar biasa.

Pertengahan abad ke-20 pengaruh revolusi industri perlahan mulai menyebar ke seluruh dunia,

Aspek teknologi dan ekonomi dari revolusi industri membawa perubahan sosial budaya yang signifikan.

Baca juga: Revolusi Rusia dalam Sejarah Hari Perempuan Internasional

Dampak revolusi Industri

Pada tahap awalnya, revolusi industri tampaknya memperparah kondisi kemiskinan dan kesengsaraan buruh.

Pekerjaan dan penghidupan mereka menjadi tergantung pada alat produksi mahal yang hanya mampu dimiliki oleh sedikit orang.

Mereka juga sering kali tergusur oleh peningkatan teknologi dan kumpulan tenaga kerja yang besar.

Kurangnya perlindungan dan peraturan pekerja berarti jam kerja yang panjang untuk upah yang menyedihkan.

Baca juga: Dukung Industri Perikanan di Sulteng, Pertagas Siapkan Infrastruktur Gas untuk PT Matra Arona Manggai

Seiring berjalannya waktu, masalah-masalah tersebut mulai mendapatkan solusi dengan berbagai peraturan yang meningkatkan kesejahteraan.

Sejalan dengan itu, dilansir laman History, revolusi industri masih mewariskan pencemaran lingkungan akibat dari batu bara dan gas.

Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa revolusi industri memberikan dampak ekonomi, sosial, budaya yang transformatif, dan memainkan peran penting bagi masyarakat modern.

Revolusi industri adalah salah satu momen paling krusial dalam sejarah peradaban manusia, yang terjadi pada abad ke-18.

Itu merupakan periode di mana perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi berhasil mengubah sebagian besar masyarakat pedesaan dan agraris, menjadi masyarakat perkotaan yang terindustrialisasi.

Berkat mesin dan teknik baru di industri tekstil, pembuatan besi, dan industri lainnya, barang-barang dapat diproduksi dalam jumlah massal oleh mesin pabrik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Apple Umumkan Kehadiran Apple Intelligent Saat WWDC 2024, Fitur Apa Itu?

Apple Umumkan Kehadiran Apple Intelligent Saat WWDC 2024, Fitur Apa Itu?

Tren
KAI Gelar Diskon Tiket Kereta Api 10 Persen di GWN Expo dan Jakarta Fair 2024, Ini Syarat dan Ketentuannya

KAI Gelar Diskon Tiket Kereta Api 10 Persen di GWN Expo dan Jakarta Fair 2024, Ini Syarat dan Ketentuannya

Tren
Gajah Memanggil Sesamanya dengan Nama, Bagaimana Caranya?

Gajah Memanggil Sesamanya dengan Nama, Bagaimana Caranya?

Tren
Masuk Putaran Ketiga Kualifikasi, Ini 3 Skenario Indonesia untuk Lolos ke Piala Dunia 2026

Masuk Putaran Ketiga Kualifikasi, Ini 3 Skenario Indonesia untuk Lolos ke Piala Dunia 2026

Tren
4 Rekor Timnas Indonesia bersama Shin Tae-yong Usai Kalahkan Filipina dengan Skor 2-0

4 Rekor Timnas Indonesia bersama Shin Tae-yong Usai Kalahkan Filipina dengan Skor 2-0

Tren
Kata Media Asing soal Kemenangan Indonesia atas Filipina, Ada yang Soroti Kepiawaian Shin Tae-yong

Kata Media Asing soal Kemenangan Indonesia atas Filipina, Ada yang Soroti Kepiawaian Shin Tae-yong

Tren
Ramai soal PPPK Bisa Daftar CPNS 2024, Ini Penjelasannya

Ramai soal PPPK Bisa Daftar CPNS 2024, Ini Penjelasannya

Tren
Mengenal Mesenterium, Organ Baru Manusia yang Berfungsi Menjaga Letak Usus

Mengenal Mesenterium, Organ Baru Manusia yang Berfungsi Menjaga Letak Usus

Tren
Rangking FIFA Indonesia Diprediksi Kembali Naik Usai Kalahkan Filipina

Rangking FIFA Indonesia Diprediksi Kembali Naik Usai Kalahkan Filipina

Tren
Mengenal Sapi Kurban Presiden Jokowi, Berat 934 Kg, Harganya Hampir Rp 100 Juta

Mengenal Sapi Kurban Presiden Jokowi, Berat 934 Kg, Harganya Hampir Rp 100 Juta

Tren
Ramai soal Rambut Rontok Tanda Anemia, Benarkah? Ini Penjelasan Dokter

Ramai soal Rambut Rontok Tanda Anemia, Benarkah? Ini Penjelasan Dokter

Tren
Ramai Politikus Jadi Komisaris BUMN, Jabatan Apa Itu dan Berapa Gajinya?

Ramai Politikus Jadi Komisaris BUMN, Jabatan Apa Itu dan Berapa Gajinya?

Tren
Dibuka Hari Ini, Berikut Harga Tiket Masuk PRJ 2024 dan Cara Belinya

Dibuka Hari Ini, Berikut Harga Tiket Masuk PRJ 2024 dan Cara Belinya

Tren
Pria Ini Punya Harta Rp 253 T, tapi Masih Pakai Ponsel Android Lawas

Pria Ini Punya Harta Rp 253 T, tapi Masih Pakai Ponsel Android Lawas

Tren
Apa Itu Pupuk Urea? Berikut Fungsi dan Manfaatnya bagi Tanaman

Apa Itu Pupuk Urea? Berikut Fungsi dan Manfaatnya bagi Tanaman

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com