Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waspada, Ini 9 Penyebab Fading Kitten Syndrome pada Anak Kucing

Kompas.com - 25/05/2023, 16:00 WIB
Muhammad Zaenuddin

Penulis

KOMPAS.com - Fading kitten syndrome adalah istilah umum bagi anak kucing yang kesehatannya mulai menurun dalam beberapa minggu pertama kehidupannya.

Periode ini berlangsung sekitar empat hingga lima minggu, di mana waktu tersebut adalah saat anak kucing paling rentan terhadap penyakit.

Bila dibiarkan, kondisi fading kitten syndrome yang serius bisa berakibat fatal bahkan menyebabkan kematian pada anak kucing.

Baca juga: Apa Itu Penyakit Kuning pada Kucing? Ini Penjelasan Dokter


Penyebab fading kitten syndrome

Fading kitten syndrome biasanya diakibatkan oleh beberapa hal. Bisa karena masalah saat melahirkan atau akibat nutrisi yang buruk dari sang induk.

Selain itu, soal genetika juga bisa menjadi penyebab terjadinya fading kitten syndrome.

Jika induk kucing memiliki golongan darah yang berbeda dari anaknya, antibodi keibuannya dapat menyerang sel darah merah pada anak kucing tersebut.

Akibatnya, anak kucing mengalami anemia yang dapat menyebabkan fading kitten syndrome. Kondisi itu juga disebut isoerythrolysis neonatal.

Baca juga: 4 Alasan Mengapa Kucing Menatap Anda, Apa Saja?

Dilansir dari laman PetMD, secara umum penyebab fading kitten syndrome pada anak kucing antara lain:

  1. Kesulitan saat melahirkan
  2. Kurangnya antibodi dari sang induk. Sel yang membantu melindungi sistem kekebalan anak kucing yang belum matang
  3. Infeksi bakteri atau virus
  4. Parasit
  5. Malformasi saat lahir. Misalnya cacat jantung, cacat pencernaan, cacat otak, cacat paru-paru, dan lain sebagainya
  6. Berat lahir anak kucing rendah atau tidak normal
  7. Trauma
  8. Pengabaian dari sang induk
  9. Malnutrisi.

Baca juga: 5 Penyakit yang Umum Diderita Anak Kucing

Tanda atau gejala fading kitten syndrome

Ilustrasi gejala fading kitten syndrome pada anak kucing.SHUTTERSTOCK/JOY BALDASSARE Ilustrasi gejala fading kitten syndrome pada anak kucing.

Dilansir Daily Paws, tanda pertama fading kitten syndrome biasanya tidak kelihatan. Umumnya, anak kucing harus mendapatkan sekitar 10 gram berat badan dalam sehari.

Jika Anda melihat salah satu anak kucing tidak bertambah berat badannya, mengalami penurunan berat badan, atau tertinggal dari yang lain, itu adalah indikator utama dari sindrom tersebut.

Maka, menimbang mereka setiap hari akan membantu Anda melacak ini.

Selain itu, perhatikan dengan cermat aktivitasnya. Anda mungkin memperhatikan seekor anak kucing yang tampaknya tidak melakukan aktivitas seperti menyusui dan bermain dengan saudara kandungnya.

Baca juga: Sering Dianggap Pembawa Sial, Berikut 7 Fakta Unik tentang Kucing Hitam

Induknya bahkan mungkin mendorong anak kucing itu menjauh dan tidak membiarkannya menyusu.

Beberapa gejala lain yang bisa dialami oleh anak kucing yang terkena fading kitten syndrome antara lain:

  • Kehilangan nafsu makan (tidak makan sebanyak teman serasah)
  • Bulunya terlihat kusam
  • Kurangnya mengeong atau suara lainnya
  • Kelemahan dan kelelahan.

Kondisi fading kitten syndrome sendiri ada kemungkinan dapat diobati jika penyebabnya bisa dideteksi sejak dini. Misalnya, ketika anak kucing terkena infeksi bakteri.

Sementara itu, beberapa kondisi cacat bawaan saat lahir seperti cacat jantung, pencernaan, atau otak akan sangat sulit untuk ditangani.

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Kucing Emas (Catopuma temminckii)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Idap Penyakit Langka, Seorang Wanita di China Punya Testis dan Kromosom Pria

Idap Penyakit Langka, Seorang Wanita di China Punya Testis dan Kromosom Pria

Tren
Ribuan Kupu-kupu Serbu Kantor Polres Mentawai, Fenomena Apa?

Ribuan Kupu-kupu Serbu Kantor Polres Mentawai, Fenomena Apa?

Tren
Ramai soal Susu Dicampur Bawang Goreng, Begini Kata Ahli Gizi

Ramai soal Susu Dicampur Bawang Goreng, Begini Kata Ahli Gizi

Tren
57 Tahun Hilang Saat Perang Vietnam, Tentara Amerika Ini 'Ditemukan'

57 Tahun Hilang Saat Perang Vietnam, Tentara Amerika Ini "Ditemukan"

Tren
5 Tahun Menjabat, Sekian Uang Pensiun Seumur Hidup Anggota DPR RI

5 Tahun Menjabat, Sekian Uang Pensiun Seumur Hidup Anggota DPR RI

Tren
Kisah Celia, Wanita yang Tidak Makan Selama 4 Tahun akibat Sindrom Langka

Kisah Celia, Wanita yang Tidak Makan Selama 4 Tahun akibat Sindrom Langka

Tren
Tema Met Gala dari Masa ke Masa, 'Sleeping Beauties: Reawakening Fashion' Jadi Tajuk 2024

Tema Met Gala dari Masa ke Masa, "Sleeping Beauties: Reawakening Fashion" Jadi Tajuk 2024

Tren
Cabut Gigi Bungsu, ke Dokter Gigi Umum atau Spesialis Bedah Mulut?

Cabut Gigi Bungsu, ke Dokter Gigi Umum atau Spesialis Bedah Mulut?

Tren
Cara Daftar Anggota PPS Pilkada 2024, Berikut Syarat dan Prosedurnya

Cara Daftar Anggota PPS Pilkada 2024, Berikut Syarat dan Prosedurnya

Tren
Profil CNF Clairefontaine di Perancis, Tempat Pertandingan Indonesia Vs Guinea

Profil CNF Clairefontaine di Perancis, Tempat Pertandingan Indonesia Vs Guinea

Tren
Kronologi Fortuner Polda Jabar Picu Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ, Diselesaikan secara Kekeluargaan

Kronologi Fortuner Polda Jabar Picu Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ, Diselesaikan secara Kekeluargaan

Tren
Tabrakan KA Pandalungan Vs Mobil Terjadi di Pasuruan, 3 Orang Meninggal Dunia

Tabrakan KA Pandalungan Vs Mobil Terjadi di Pasuruan, 3 Orang Meninggal Dunia

Tren
Kisah Pemuda China, Rela Hidup Hemat demi Pacar tapi Berakhir Tragis

Kisah Pemuda China, Rela Hidup Hemat demi Pacar tapi Berakhir Tragis

Tren
6 Alasan Mengapa Anjing Peliharaan Menatap Pemiliknya, Apa Saja?

6 Alasan Mengapa Anjing Peliharaan Menatap Pemiliknya, Apa Saja?

Tren
Pacitan Diguncang Gempa M 5,0 Selasa Pagi, Ini Wilayah yang Merasakannya

Pacitan Diguncang Gempa M 5,0 Selasa Pagi, Ini Wilayah yang Merasakannya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com