Ia mengungkapkan bahwa Laskar Agung Macan Ali Nuswantara memiliki visi dan misi untuk menjaga kedaulatan NKRI yang ber-Bhinneka Tunggal Ika dan ber-Pancasila.
Selain itu, Laskar Agung Macan Ali Nuswantara juga ingin menjaga marwah leluhur.
Dengan mengawal para biksu yang berjalan kaki dari Thailand ke Indonesia, kata Prabu, hal ini menunjukkan bahwa Indonesia merupakan bangsa yang plural dan inklusif.
"Leluhur kita orang Cirebon itu banyak meninggalkan amanat atau ajaran mengenai toleransi kebangsaan, peribadatan, dan banyak sekali," ucap Prabu.
"Laskar Agung Macan Ali Nuswantara harus mempunyai akhlak dan adab sopan santun. Itulah amanat leluhur yang kami laksanakan," jelasnya.
Baca juga: Jalan Kaki dari Thailand ke Indonesia, 32 Biksu Makan Maksimal Dua Kali Sehari Sebelum Siang
Pasukan Laskar Macan Ali divisi PAMALI (Pengobatan Alternatif Macan Ali) yang bertugas memijat para Bhikkhu ketika merasa kelelahan selepas Thudong. Semoga para Bhikkhu dan panitia sehat selalu dan tetap semangat.. Laskar Macan Ali sejak dari Jakarta setia menjaga dan mengkawal… pic.twitter.com/e37GXRW7Rh
— Young Buddhist Association (@ybaindonesia) May 19, 2023
Terkait keterlibatannya dalam mengawal biksu yang berjalan kaki dari Thailand menuju Indonesia, Prabu berujar bahwa kegiatan ini sebenarnya sudah direncanakan sejak 2019.
Pada saat itu, ia bertemu dengan biksu atau bhante Wawan yang meminta dirinya untuk berkolaborasi menyelenggarakan Thudong yang akan melintas ke Indonesia.
Namun, karena pandemi Covid-19, rencana tersebut terpaksa ditunda dan baru dilaksanakan pada 2023.
"Dia (bhante Wawan) agama Buddha tapi lahir dan besar di Cirebon. Kemudian bhante Wawan ini belajar tentang kebiksuan di Thailand selama beberapa tahun," papar Prabu.
Prabu mengatakan, pihaknya kemudian menindaklanjuti rencana menggelar Thudong bersama bhante Wawan selepas Pemerintah mencabut PPKM pada akhir 2022.
Prabu membantu mengurus dokumen yang melibatkan orang asing di Indonesia, sementara bhante Wawan bertugas mengumpulkan para biksu dari berbagai negara.
Prabu menyampaikan bahwa ia sempat berada di Thailand selama satu minggu dan dari situlah perjalanan para biksu berjalan kaki menuju Indonesia dimulai.
Baca juga: Tujuan 32 Biksu Jalan Kaki dari Thailand ke Candi Borobudur
Prabu menerangkan, para biksu dari berbagai negara yang dikumpulkan bhante Wawan selanjutnya berjalan kaki dari Nakhon Si Thammarat, Thailand pada 23 Maret 2023.
Mereka berjalan kaki melintasi empat negara, yakni Thailand, Malaysia, Singapura, dan Indonesia.
Prabu menjelaskan bahwa anggota Laskar Agung Macan Ali Nuswantara yang mengawal para biksu dari Thailand menuju Indonesia semuanya beragama Islam.