Bagi Umam, situasi di mana relawan Jokowi belum pasti mendukung Ganjar kemudian semakin menguatkan posisi Prabowo Subianto.
Hal ini juga berkaitan dengan konteks pengaruh terhadap sel-sel kekuatan politik di sekitar Jokowi.
Tak heran kemudian muncul Musyawarah Rakyat (Musra) yang dimotori oleh Projo dan sel-sel relawan Jokowi lain.
"Meskipun diklaim Adian Napitupulu hanya sempalan kecil, hanya sekitar 3 persen, tapi faktanya 3 persen itu mendapatkan perhatian bahkan arahan khusus dari Jokowi," ujar Umam.
"Jokowi hadir dalam penutupan Musra kemarin, dia juga ikut memberikan arahan khusus sejak awal di 2022. Maka, sebenarnya ada situasi yang kemudian mengarahkan kekuatan tertentu di luar PDI-P," lanjutnya.
Bahkan ketika para relawan itu melakukan tabulasi ulang di 30 daerah, hasilnya menujukkan Prabowo berada di nomor pertama dengan 20,9 persen, Ganjar 19 persen, dan Airlangga Hartarto dengan suara 12 persen.
Meski hanya selisih tipis, Umam menyebut hal itu memiliki dampak psikologis dalam konteks politik.
"Bagaimanapun juga, Jokowi adalah petugas PDI-P, tapi fakta menunjukkan mesin politik Jokowi menempatkan nama Prabowo di posisi pertama," paparnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.