Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Adhara Perez Sanchez, Anak Istimewa dengan IQ Lebih Tinggi dari Albert Einstein dan Stephen Hawking

Kompas.com - 13/05/2023, 13:00 WIB
Alinda Hardiantoro,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Seorang anak dari Meksiko, Adhara Perez Sanchez (11) memiliki skor IQ yang mengagumkan, yakni 162.

IQ Adhara ini masuk kategori jenius dengan skor lebih tinggi dari Albert Einstein dan Stephen Hawking yang hanya 160.

Saat ini, Adhara telah menerima gelar master di bidang teknik.

Anak ajaib itu dinyatakan lulus dalam bidang teknik sistem di Universitas CNCI.

Tak hanya itu, Adhara juga meraih gelar teknik industri di bidang matematika dari Technological University of Mexico.

Baca juga: 10 Ciri Anak Cerdas yang Tidak Selalu Diukur dari Skor IQ

Berikut kisah hidup Adhara:

Adhara didiagnosis mengidap autisme

Adhara tumbuh di keluarga dengan ekonomi rendah. Pada usia 3 tahun, Adhara didiagnosis mengidap sindrom asperger atau spektrum autisme.

Dilansir dari News18, sindrom asperger adalah gangguan perkembangan yang menyebabkan seseorang kesulitan berinteraksi sosial.

Sang ibu, Nayeli Sanchez pernah melihat Adhara dikucilkan saat bermain dengan kawan-kawannya.

Baca juga: 6 Ciri Orang Cerdas Bukan Hanya Dilihat dari IQ, Apa Saja?

Menjadi korban perundungan

Menurut Nayeli, Adhara sempat mengalami depresi lantaran mengalami perundungan oleh teman-temannya.

Sang Ibu pernah mendengar teman-teman Adhara memanggilnya sebagai "orang aneh".

Intimidasi itu membuat Adhara sempat tidak ingin bersekolah lagi.

Guru di sekolahnya mengatakan bahwa Adhara kerap menghabiskan waktu di sekolah dengan tidur.

Ironisnya, para guru di tempat Adhara bersekolah seolah tidak peduli.

"Para guru tidak terlalu berempati, mereka mengatakan kepada saya bahwa saya berharap dia menyelesaikan tugas," terang Nayeli, dikutip dari Times Now News.

Meskipun sempat dirundung teman-temannya, Adhara mampu menyelesaikan sekolah dasar di usia 5 tahun.

Dia langsung menyelesaikan sekolah menengah pertama di tahun berikutnya.

Baca juga: Apakah IQ Bisa Turun karena Proses Penuaan?

Murid sekolah anak berbakat

Suatu hari, Nayeli pernah memperhatikan Adhara yang mampu menghafal tabel periodik secara lengkap. Anak istimewa itu bahkan belajar aljabar sendiri.

Karena inilah, Nayeli berinisiatif untuk mendaftarkan anaknya ke terapis.

Petugas terapis menyarankan Nayeli untuk mendaftarkan Adhara ke Center for Attention to Talent (CEDAT), sekolah untuk anak-anak berbakat.

Saran itu diberikan usai petugas terapi menemukan skor IQ Adhara yang berada di atas Einstein dan Stephen Hawking.

Baca juga: IQ Rata-rata Orang Indonesia Peringkat 130 Dunia, Bagaimana Sebenarnya Kondisi Pendidikan di Indonesia?

Bermimpi bekerja di NASA

Adhara bercita-cita bekerja di NASA. Dia bermimpi menjadi astronot dan menjelajahi luar angkasa, khususnya planet Mars.

"Saya ingin pergi ke luar angkasa dan menjelajah Mars," tuturnya, dilansir dari Daily Mail.

Adhara berharap bisa melanjutkan pendidikannya ke Universitas Arizona, tempat dia bisa belajar astrofisika.

Universitas tersebut telah menawarkan beasiswa untuk Adhara, namun tertunda karena masalah visa.

Ketika belajar menjadi astronot, Adhara bekerja dengan Badan Antariksa Meksiko untuk membantu mempromosikan eksplorasi ruang angkasa dan matematika.

Saat ini, dia juga bekerja untuk menyelesaikan tesnya yang memungkinkannya melakukan penerbangan melalui agen yang memiliki koneksi dengan NASA.

Pada saat lulus nanti, Adhara akan berusia 17 tahun, di mana dia akan menjadi orang autis pertama yang terbang ke luar angkasa, dilansir dari Marie Claire Mexico.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com