Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah WNI di Jepang Sekolahkan Anak ke TK yang Jumlah Muridnya Hanya 2 Orang

Kompas.com - 04/05/2023, 19:00 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

Ia mengatakan, faktor mahalnya biaya hidup membuat orang Jepang, terutama wanita, enggan menikah dan memiliki anak.

Temuan tersebut didapat Omen selama 5 tahun tinggal di Jepang dan berinteraksi dengan masyarakat setempat.

"Pajak dan harga kebutuhan pokok dan lain-lain 40 tahun terakhir ini. Baru tahun ini yang paling tinggi dan listrik juga," ungkapnya.

Baca juga: Jadi Negara Produsen Motor, Kenapa Orang Jepang Jarang Punya Motor?

Biaya hidup di Jepang tinggi

Omen menyampaikan bahwa wanita Jepang memutuskan untuk tidak menikah karena mereka enggan memiliki tambahan tanggungan hidup.

Sebab, wanita di Jepang harus mengurus suami dan anak setelah mereka menikah sehingga biaya hidup semakin bertambah.

Mereka juga kesulitan menjadi wanita karier, sementara menggantungkan hidup dari penghasilan suami saja tidak cukup.

"Misal kalau mau nikah mikirnya panjang lagi, ngurus anak," ujar Omen.

Baca juga: Piala Dunia 2022, Jersey Jepang, dan Anime Blue Lock...

Ia menggambarkan, orang Jepang dapat mengeluarkan uang sebesar Rp 2,5-5 juta setiap bulan untuk biaya tempat tinggal.

Biaya tersebut masih ditambah listrik, air, paket data untuk internet, wifi, dan kebutuhan makan sehari-hari.

Omen menjelaskan, harga paket data untuk internet sebesar 50 GB di Jepang dapat mencapai Rp 500.000.

Sementara untuk kebutuhan makan sehari-hari, berdasarkan pengalaman sehari-hari dibutuhkan anggaran sebesar Rp 3-5 juta per bulan.

"Itu orang Jepang sudah mikir sejauh itu (biaya hidup mahal). Untuk dirinya sendiri itu enggak cukup," pungkasnya.

Baca juga: Apa Arti Isekai dalam Anime?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

Soroti Kasus Viral Ibu dan Anak Baju Biru di Tangsel, KPAI: Memori Buruk Dapat Melekat pada Korban

Soroti Kasus Viral Ibu dan Anak Baju Biru di Tangsel, KPAI: Memori Buruk Dapat Melekat pada Korban

Tren
Ramai soal Tren Pernikahan Tanpa Rasa Cinta dan Hasrat Seksual di Jepang, Apa Itu?

Ramai soal Tren Pernikahan Tanpa Rasa Cinta dan Hasrat Seksual di Jepang, Apa Itu?

Tren
Perbandingan Ranking FIFA Indonesia Vs Irak, Bakal Duel di Kualifikasi Piala Dunia 2026

Perbandingan Ranking FIFA Indonesia Vs Irak, Bakal Duel di Kualifikasi Piala Dunia 2026

Tren
Kronologi Bupati Halmahera Utara Ancam Demonstran Pakai Parang, Berujung Dilaporkan ke Polisi

Kronologi Bupati Halmahera Utara Ancam Demonstran Pakai Parang, Berujung Dilaporkan ke Polisi

Tren
Bukan Mewakili Jumlah Anggota, Ini Makna 12 Bintang Emas yang Ada di Bendera Uni Eropa

Bukan Mewakili Jumlah Anggota, Ini Makna 12 Bintang Emas yang Ada di Bendera Uni Eropa

Tren
Pendaftaran PPDB SD Surabaya 2024 Jalur Zonasi Kelurahan Dibuka, Klik Sd.ppdbsurabaya.net/pendaftaran

Pendaftaran PPDB SD Surabaya 2024 Jalur Zonasi Kelurahan Dibuka, Klik Sd.ppdbsurabaya.net/pendaftaran

Tren
Mengenal Robot Gaban 'Segede Gaban', Sebesar Apa Bentuknya?

Mengenal Robot Gaban "Segede Gaban", Sebesar Apa Bentuknya?

Tren
Motif Ibu di Tangsel Rekam Video Cabuli Anak Sendiri, Mengaku Diancam dan Dijanjikan Rp 15 Juta

Motif Ibu di Tangsel Rekam Video Cabuli Anak Sendiri, Mengaku Diancam dan Dijanjikan Rp 15 Juta

Tren
Perang Balon Berlanjut, Pembelot Korea Utara Ancam Kirim 5.000 USB Berisi Drama Korea Selatan

Perang Balon Berlanjut, Pembelot Korea Utara Ancam Kirim 5.000 USB Berisi Drama Korea Selatan

Tren
Terdampak Balon Isi Sampah dari Korut, Warga Korsel Bingung Minta Ganti Rugi ke Siapa

Terdampak Balon Isi Sampah dari Korut, Warga Korsel Bingung Minta Ganti Rugi ke Siapa

Tren
Video Viral Bocah Jatuh dari JPO Tol Jatiasih karena Pagar Berlubang, Jasa Marga Buka Suara

Video Viral Bocah Jatuh dari JPO Tol Jatiasih karena Pagar Berlubang, Jasa Marga Buka Suara

Tren
Iuran Tapera Dinilai Belum Bisa Dijalankan, Ini Alasannya

Iuran Tapera Dinilai Belum Bisa Dijalankan, Ini Alasannya

Tren
Maladewa Larang Warga Israel Masuk Negaranya, Solidaritas untuk Palestina

Maladewa Larang Warga Israel Masuk Negaranya, Solidaritas untuk Palestina

Tren
Syarat dan Cara Daftar PPDB Jabar 2024, Akses di Sapawarga atau Klik ppdb.jabarprov.go.id

Syarat dan Cara Daftar PPDB Jabar 2024, Akses di Sapawarga atau Klik ppdb.jabarprov.go.id

Tren
Profil Bambang Susantono dan Dhony Rahajoe, Kepala dan Wakil Kepala IKN yang Mengundurkan Diri

Profil Bambang Susantono dan Dhony Rahajoe, Kepala dan Wakil Kepala IKN yang Mengundurkan Diri

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com