Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ini dalam Sejarah: Pesawat Lion Air JT 904 Jatuh di Laut Bali karena Pilot Berhalusinasi

Kompas.com - 13/04/2023, 08:15 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pesawat Lion Air dengan nomor penerbangan JT 904 jatuh di Laut Bali pada 13 April 2013. 

Disebutkan penyebab kecelakaan karena pilot berhalusinasi melihat runway, walaupun sebenarnya landasan masih jauh di depannya. 

Semua penumpang selamat, meskipun 44 orang di antaranya sempat dirawat di dua rumah sakit, yaitu RS Kasih Ibu RS Sanglah.

Pesawat terbelah jadi dua

Pesawat yang berangkat dari Bandung, Jawa Barat, itu seharusnya mendarat di runway 09 Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Denpasar, Bali.

Namun, JT 904 tidak melakukan pendaratan sempurna yang menyebabkan pesawat tercebur ke laut Bali usai gagal mencapai runway.

Akibat peristiwa nahas tersebut, badan pesawat terbelah menjadi dua bagian, tepatnya pada sisi belakang dekat ekor.

Berikut kronologi kecelakaan JT 904 yang jatuh di Laut Bali satu dekade lalu.

Baca juga: Bagasi Gratis Lion Air Jadi 15 Kg untuk 8 Rute Ini

Kronologi Lion Air JT 904 mendarat di Laut Bali

Pesawat Lion Air JT 904 yang mengalami kecelakaan di Laut Bali adalah jenis Boeing 737-800 NG yang dikemudikan captain Mahlub Gozali dan co-pilot Chirag Charla, warga negara India.

Pesawat tersebut mengangkut 101 penumpang, dua pilot, lima awak kabin, termasuk lima anak dan satu bayi.

Dari 101 penumpang, terdapat empat orang warga negara asing (WNA), yakni satu WN Perancis, Belgia, dan Singapura.

Dilansir dari Kompas.com, berikut kronologi kecelakaan JT 904 sebagaimana dilaporkan Kementerian Perhubungan (Kemenhub):

  • Pukul 15.08 Wita: JT 904 diberi izin untuk mendarat di Bandara I Gusti Ngurah Rai oleh petugas Air Traffic Controller (ATC).
  • Pukul 15.10 Wita: petuga sATC menekan crash bell sebagai tanda bahwa telah terjadi kecelakaan usai JT 904 mendarat di laut, tepatnya di sebelah barat landasan 09 Bandara I Gusti Ngurah Rai.
  • Pukul 15.10 Wita: pesawat Garuda Indonesia dengan nomor penerbangan GA 415 sudah berada di runway untuk take off atau lepas landas usai JT 904 mendarat atau landing. Pada momen ini, pilog GA 415 melihat Lion Air tidak mencapai runway dan secara tiba-tiba hilang. ATC kemudian menerima laporan dari GA 415 bahwa JT 904 mendarat di laut. Kondisi bandara pada saat kecelakaan sedang hujan rintik-rintik dan berawan.
  • Pukul 15.10 Wita: petugas pemadam kebakaran menuju TKP kecelakaan JT 904
  • Pukul 15.11-15.12 Wita: penumpang JT 904 dievakuasi oleh Basarnas, TNI AU, Polri, petugas Lion Air, dan masyarakat.
  • Pukul 15.55 Wita: penumpang sudah dievakuasi. Penumpang yang terluka dilarikan ke RS Kasih Ibu, RS Sanglah, RS Siloa, RS BIMC. Penumpang yang tidak terluka selanjutnya dibawa ke Crisis Center.

Baca juga: Lion Air Tujuan Solo Mendarat di Yogyakarta, Manajemen: Lampu Indikator Menyala

 

Penyebab kecelakaan pilot berhalusinasi

Tepat 6 bulan setelah JT 904 mendarat di Laut Bali, Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) mengungkap penyebab kecelakaan pesawat nahas ini.

Dikutip dari Kompas.com, penyebab kecelakaan JT 904 adalah kelalaian manusia atau human eror.

Disebutkan bahwa pilot berhalusinasi bahwa ia melihat runway padahal landasan yang sebenarnya masih ada di depan.

Sebelum peristiwa terjadi, co-pilot sempat memberi peringatan sebanyak 2 kali bahwa ia tidak dapat melihat runway.

Namun captain mengambil alih kendali pesawat dan meminta percobaan pendaratan sebanyak 2 kali.

Sayangnya usaha tersebut gagal dan menyebabkan JT 904 tercebur ke laut sehingga badan pesawat terbelah menjadi dua bagian.

Baca juga: Harga Tiket Lion Air Jakarta-Bali April 2023

Pilot dibebastugaskan

Mahlub Gozali dan Chirag Charla yang berada di dalam ruang kemudi JT 904 akhirnya dibebastugaskan buntut kecelakaan pesawat yang mendarat di Laut Bali.

Kedua pilot tersebut kemudian diserahkan ke KNKT untuk menjalani proses investigasi.

Mahlub Gozali dan Chirag Charla juga menjalani tes urine dan tes darah usai kecelakaan JT 904 dan hasilnya negatif narkoba maupun minuman keras.

"Betul pilot kita grounded sesuai standar SOP selama dua minggu. Kalau berjalan lancar, dia harus menjalani training lagi," ujar Dirjen Perhubungan Udara saat itu, Herry Bakti tahun 2013 silam.

Baca juga: Apa Bedanya Lion Air, Batik, Wings, dan Super Air Jet?

(Sumber: Kompas.com/Dandy Bayu Bramastya, Sandro Gatra | Editor: Sari Hardiyanto, Hindra)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Haechan-Johnny NCT dan Heechul Suju Dituduh Terlibat Prostitusi, Ini Bantahan Agensi

Haechan-Johnny NCT dan Heechul Suju Dituduh Terlibat Prostitusi, Ini Bantahan Agensi

Tren
Profil Shaun Evans, Wasit Pertandingan Indonesia Vs Irak di Kualifikasi Piala Dunia 2026

Profil Shaun Evans, Wasit Pertandingan Indonesia Vs Irak di Kualifikasi Piala Dunia 2026

Tren
Mengenal Penyakit Gondongan, Berikut Penyebab dan Gejala yang Perlu Anda Waspadai

Mengenal Penyakit Gondongan, Berikut Penyebab dan Gejala yang Perlu Anda Waspadai

Tren
Kerap Menimbulkan Rasa Sakit, Apakah Gigi Bungsu Harus Dicabut?

Kerap Menimbulkan Rasa Sakit, Apakah Gigi Bungsu Harus Dicabut?

Tren
Gula Darah Tinggi meski Tidak Menderita Diabetes, Apakah Perlu Khawatir?

Gula Darah Tinggi meski Tidak Menderita Diabetes, Apakah Perlu Khawatir?

Tren
Teknologi Geospasial untuk Kota Cerdas IKN

Teknologi Geospasial untuk Kota Cerdas IKN

Tren
Kapan Idul Adha 2024? Ini Menurut Pemerintah, Muhammadiyah, dan NU

Kapan Idul Adha 2024? Ini Menurut Pemerintah, Muhammadiyah, dan NU

Tren
PLN Ungkap Penyebab Listrik Sumatera Berhari-hari Padam, Warga Rugi Jutaan Rupiah

PLN Ungkap Penyebab Listrik Sumatera Berhari-hari Padam, Warga Rugi Jutaan Rupiah

Tren
Alasan Muhammadiyah Alihkan Dana Simpanannya dari BSI ke Bank Lain

Alasan Muhammadiyah Alihkan Dana Simpanannya dari BSI ke Bank Lain

Tren
Pakar Teknologi Klaim Temukan MH370 di Hutan Kamboja via Google Maps, Ini Faktanya

Pakar Teknologi Klaim Temukan MH370 di Hutan Kamboja via Google Maps, Ini Faktanya

Tren
Kronologi Kompleks Kejagung Diduga Diintai Drone, Selang 2 Minggu Jampidsus Dibuntuti Densus 88

Kronologi Kompleks Kejagung Diduga Diintai Drone, Selang 2 Minggu Jampidsus Dibuntuti Densus 88

Tren
Cerita Para Pemilik Tapera, Pencairan Sulit, Selalu Diminta Menunggu, Perhitungannya Pun Tak Jelas

Cerita Para Pemilik Tapera, Pencairan Sulit, Selalu Diminta Menunggu, Perhitungannya Pun Tak Jelas

Tren
10 Gejala Malaria yang Perlu Anda Waspadai, Salah Satunya Nyeri Otot

10 Gejala Malaria yang Perlu Anda Waspadai, Salah Satunya Nyeri Otot

Tren
Pertandingan Indonesia Vs Irak Hari Ini, Pukul Berapa?

Pertandingan Indonesia Vs Irak Hari Ini, Pukul Berapa?

Tren
Selain Kepala Otorita Mundur, Berikut 5 Sorotan soal Pembangunan IKN

Selain Kepala Otorita Mundur, Berikut 5 Sorotan soal Pembangunan IKN

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com