Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai soal Zodiak Kini Jadi 13 dengan Tambahan Ophiucus, Ini Penjelasan BRIN

Kompas.com - 09/04/2023, 19:15 WIB
Diva Lufiana Putri,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebuah video yang menyebut zodiak kini berjumlah tiga belas dengan tambahan Ophiuchus, viral di media sosial TikTok.

Diunggah oleh akun ini, Rabu (22/3/2023), video memuat sebuah tabel perbandingan dua belas zodiak lama dengan tiga belas zodiak baru.

Kehadiran Ophiuchus pun menggeser rentang tanggal zodiak sebelumnya menjadi lebih singkat.

Misalnya, zodiak Scorpio yang semula 23 Oktober-22 November, menjadi hanya 23-29 November. Adapun Ophiuchus, disebutkan ada di rentang 29 November hingga 17 Desember.

Menarik perhatian warganet, video perubahan zodiak ini telah ditonton lebih dari 6,1 juta kali dan disukai lebih dari 465.000 pengguna hingga Minggu (9/4/2023).

Lantas, benarkah kini zodiak berjumlah 13 dengan tambahan Ophiuchus?

Baca juga: Ramai soal Gerhana Matahari Total Terjadi H-2 Idul Fitri, Ini Penjelasan BRIN


Penjelasan BRIN

Peneliti di Pusat Riset Antariksa Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Andi Pangerang mengatakan, zodiak yang ada di bidang ekliptika atau bidang edar Bumi mengelilingi Matahari hanya berjumlah dua belas.

"Mengapa hanya dua belas? Karena untuk mensinkronkan antara jumlah zodiak dengan jumlah bulan yang ada di kalender Masehi," kata dia, saat dihubungi Kompas.com, Minggu.

Namun begitu, Andi mengungkapkan, Ophiuchus sebenarnya sudah ada sejak zaman Babilonia, sekitar 2000 SM.

Lantaran mengalami presesi seiring perkembangan zaman, maka beberapa zodiak pun bergeser dari bidang ekliptika, termasuk Ophiuchus.

Presesi sendiri merupakan gerak Bumi yang seperti gasing, menunduk dan mendongak ke arah bintang kutub tertentu.

Menurut dia, presesi memiliki dua efek, yakni mengubah bintang kutub dalam jangka waktu lama, serta menggeser posisi zodiak dari titik sebelumnya.

"Dan selang beberapa ribu tahun setelahnya, barulah Ophiuchus terlihat muncul kembali di ekliptika," ungkapnya.

Lebih lanjut Andi menjelaskan, saat belum ditetapkan batas konstelasi oleh Uni Astronomi Internasional (IAU), baik para astronom maupun astrolog membagi ekliptika menjadi 12 bagian sama rata.

Dengan begitu, setiap zodiak memiliki porsi sebesar 30 derajat. Ketentuan ini pun masih dipertahankan sampai sekarang dan bertujuan untuk menyatakan posisi benda-benda langit.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com