Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ini dalam Sejarah: VOC Didirikan

Kompas.com - 20/03/2023, 08:45 WIB
Aditya Priyatna Darmawan,
Farid Firdaus

Tim Redaksi

Diketahui, jumlah direktur ada 17 dan disebut dengan De Heeren XVII atau Tuan-tuan Tujuh Belas.

Amsterdam sebagai ibu kota negara mempunyai peran yang besar untuk VOC. Markas VOC juga terletak di Amsterdam.

Oleh karena itu, Amsterdam mendapat jatah delapan dari 17 direktur.

Baca juga: Sejarah dan Hasil Perjanjian Renville 17 Januari 1948: Belanda Mengingkari dan Melakukan Serangan

Pembentukan gubernur jenderal

Pada awal operasi VOC, De Heeren XVII menangani semua urusan VOC dari Amsterdam.

Sehingga mereka menyadari bahwa hal tersebut sulit untuk dilakukan karena jarak tempuh yang jauh dari Amsterdam ke Nusantara yang bisa memakan waktu dua hingga tiga tahun.

Ditambah dengan persaingan dengan Portugis yang datang lebih dulu dan perlawanan dari penduduk lokal.

Agar bisa menangani urusan perdagangan dan ekspansi lebih baik lagi, maka pada tahun 1610 diciptakan jabatan gubernur jenderal.

Gubernur jenderal yang memerintah di Hindia dipilih oleh Dewan Hindia (Raad van indie).

Diketahui bahwa gubernur Jenderal pertama adalah Pieter Both yang memimpin pada 1602 hingga 1614.

Mulai tahun 1610, kegiatan Belanda di Asia dikendalikan oleh gubernur jenderal.

Baca juga: Sejarah Lomba Balap Karung 17 Agustus, Ada Sejak Zaman Belanda

Pembangunan markas VOC

Di Nusantara, selama tiga masa kepemimpinan gubernur jenderal pertama, VOC bermarkas di Ambon.

Meski menjadi pusat rempah-rempah, Ambon tak masuk dalam jalur perdagangan Asia yang strategis.

Maka untuk mendekatkan markas VOC dengan wilayah dagang lainnya yang dimulai dari Afrika hingga Jepang, VOC memindahkan pos perdagangannya ke Banten pada 1610.

Di timur Banten, Pangeran Wijayakrama menyambut perdagangan VOC dan para pedagang dari belahan dunia lain.

Pada 1611, Gubernur Jenderal Pieter Both mengadakan perjanjian dengan Pangeran Wijayakrama untuk memanfaatkan Jayakarta dan Pelabuhan Sunda Kelapanya.

VOC membeli sebidang tanah seluas 50 x 50 vandem (satu vandem sama dengan 182 sentimeter) yang berlokasi di sebelah timur Muara Ciliwung.

Tanah ini menjadi cikal bakal Batavia yang menjadi pusat kekuasaan VOC di Nusantara.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Nama Jayakarta Diubah Jadi Batavia oleh JP Coen

Kebijakan VOC dalam bidang ekonomi

Dilansir dari Kompas.com (16/6/2022), berikut sejumlah kebijakan yang diterapkan VOC dalam bidang ekonomi:

1. Monopoli perdagangan rempah-rempah

Monopoli ini bertujuan untuk mengeruk kekayaan alam sebanyak-banyaknya di Indonesia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com