Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Mang Uprit, Penanam Edelweis Rawa di Ranca Upas yang Berjuang Sendiri dari Nol Melawan Manusia

Kompas.com - 09/03/2023, 06:00 WIB
Erwina Rachmi Puspapertiwi,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

Dari tunas edelweis rawa, butuh waktu 2 bulan hingga tanaman itu bisa dipetik.

Untuk kembali membudidayakannya, ia harus menunggu selama 4 bulan sampai tunas tanaman tersebut tumbuh dan bisa ditanam kembali.

Selama membudidayakan edelweis rawa, Mang Uprit mengaku kalau waktu panen merupakan saat yang paling ia sukai.

Ia menjual satu ikat bunga edelweis rawa yang berjumlah lebih dari 20 ikat dengan harga Rp 10.000. Untuk bunga yang diberi vas, harganya Rp 25.000 hingga Rp 35.000.

"Buat saya, cukuplah untuk keluarga," ujarnya.

Ia menambahkan, selama ini, pengembangbiakkan edelweis rawa dilakukan secara mandiri. Modal dan tenaga pekerja berasal dari dirinya. Ia juga tidak meminta bantuan dari Perhutani.

Sayangnya, usaha Mang Uprit dalam mengembangkan bunga yang ia sebut bisa awet bertahun-tahun ini tidak lepas dari berbagai masalah.

"Kesulitannya, manusia. Ada yang ngambil, dipotong, atau aktivitas pelatihan mahasiswa dari kampus," jelasnya.

Padahal, jumlah bunga tersebut terbatas. Mang Uprit juga menanam edelweis rawa seorang diri meski kadang dibantu oleh seorang temannya.

Baca juga: Ramai karena Atta Halilintar dan Aurel, Ini Aturan dan Sanksi Memetik Bunga Edelweis

Mulai dilirik usai rusak

Usaha keras Mang Uprit membudidayakan edelweis rawa selama 2 tahun menjadi sia-sia saat sekelompok pengendara motor trail merusak lahannya.

Diperkirakan 2.000 tangkai edelweis rawa di lahan Mang Uprit hancur dilindas roda-roda motor trail.

"Roda-roda motor trail itu berputar mengenai beberapa pohon. Bunganya hancur seperti diblender," ujarnya.

Meski begitu, ia bersyukur banyak pihak yang akhirnya memberikan bantuan berkat videonya viral di media sosial.

"Perhutani dan pencinta lingkungan memberikan respons sangat baik sekali. Komunitas trail yang tidak ikut merusak juga bantu penanaman," jelasnya.

Mang Uprit menjelaskan, ia dibantu berbagai pihak mulai melakukan perbaikan dan pananaman edelweis rawa lagi mulai Rabu (8/3/2023).

Halaman:

Terkini Lainnya

Tak Kunjung Hilang, Benarkah Pemberantasan Judi Online di Indonesia Sulit Dilakukan?

Tak Kunjung Hilang, Benarkah Pemberantasan Judi Online di Indonesia Sulit Dilakukan?

Tren
Bukan Sepanjang Bulu Sikat, Ini Takaran Pasta Gigi untuk Cegah Gigi Berlubang

Bukan Sepanjang Bulu Sikat, Ini Takaran Pasta Gigi untuk Cegah Gigi Berlubang

Tren
Tak Banyak yang Tahu Vitamin F, Berikut Beragam Manfaatnya

Tak Banyak yang Tahu Vitamin F, Berikut Beragam Manfaatnya

Tren
Jadwal Siaran Langsung dan Link Live Streaming Indonesia Vs Filipina, Kick Off Pukul 19.30 WIB

Jadwal Siaran Langsung dan Link Live Streaming Indonesia Vs Filipina, Kick Off Pukul 19.30 WIB

Tren
Minum Apa Biar Asam Urat Turun? Berikut 5 Daftarnya

Minum Apa Biar Asam Urat Turun? Berikut 5 Daftarnya

Tren
BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 11-12 Juni 2024

BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 11-12 Juni 2024

Tren
[POPULER TREN] Penjelasan BKN soal Jadwal Seleksi CPNS 2024 | 5 Fakta Polwan Bakar Suami di Mojokerto

[POPULER TREN] Penjelasan BKN soal Jadwal Seleksi CPNS 2024 | 5 Fakta Polwan Bakar Suami di Mojokerto

Tren
Mengapa Telapak Kaki Sakit Saat Jalan Kaki? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya

Mengapa Telapak Kaki Sakit Saat Jalan Kaki? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya

Tren
Dibuka Hari Ini, Berikut Cara Daftar Akun PPDB Jateng 2024

Dibuka Hari Ini, Berikut Cara Daftar Akun PPDB Jateng 2024

Tren
6 Kandidat Pilpres Iran, Mantan Presiden Mahmoud Ahmadinejad Dicoret

6 Kandidat Pilpres Iran, Mantan Presiden Mahmoud Ahmadinejad Dicoret

Tren
Ketika Makam Mbah Moen di Mekkah Tak Pernah Sepi Peziarah...

Ketika Makam Mbah Moen di Mekkah Tak Pernah Sepi Peziarah...

Tren
Jerat Judi Online dan Narkoba di Lingkungan Kepolisian, Kompolnas: Ironis…

Jerat Judi Online dan Narkoba di Lingkungan Kepolisian, Kompolnas: Ironis…

Tren
Bulan Disebut Mulai Menjauh dari Bumi, Kecepatannya Setara dengan Pertumbuhan Kuku Manusia

Bulan Disebut Mulai Menjauh dari Bumi, Kecepatannya Setara dengan Pertumbuhan Kuku Manusia

Tren
Deretan Korban Tewas karena Judi Online, Terbaru Polwan Bakar Suami di Mojokerto

Deretan Korban Tewas karena Judi Online, Terbaru Polwan Bakar Suami di Mojokerto

Tren
Ramai soal Uang Rp 10.000 Dicoret-coret, Pelaku Terancam Denda Rp 1 M

Ramai soal Uang Rp 10.000 Dicoret-coret, Pelaku Terancam Denda Rp 1 M

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com