KOMPAS.com – Gubernur Negros Oriental, Filipina, Reol Degamo bersama lima orang lainnya ditembak mati dalam serangan yang dilakukan oleh sekelompok orang tak dikenal pada Sabtu (4/3/2023) di Kota Pamplona.
Penembakan itu terjadi ketika pemimpin provinsi di Filipina bagian tengah itu bertemu dengan warga di rumahnya.
Dikutip dari dw.com, setidaknya enam pria dari total 10 orang yang diduga terlibat dalam aksi pembunuhan tersebut.
Mereka bersenjatakan senapan serbu dan mengenakan seragam gaya militer serta rompi anti peluru.
Saat kejadian, mereka turun dari tiga SUV dan langsung menembak ke arah Roel Degamo.
Mereka juga menembaki ke arah orang-orang yang berkumpul dengan membabi buta.
Setelah itu, mereka melarikan diri dan meninggalkan tiga SUV di tempat kejadian.
Presiden Filipina, Ferdinand Marcos Jr mengutuk serangan yang terjadi pada tengah hari tersebut.
“Pemerintah saya tidak akan berhenti sampai kami membawa para pelaku kejahatan pengecut dan keji ini ke pengadilan,” ujarnya.
Janice Degamo, istri dari Roel Degamo yang juga merupakan wali kota Pamplona, turut memberi pernyataan terkait pembunuhan yang menimpa suaminya tersebut,
“Gubernur Degamo tidak pantas menerima kematian seperti itu. Dia melayani konstituennya pada hari Sabtu,” ucapnya.
Baca juga: 5 Fakta Pembunuhan Model Hong Kong Abby Choi
Dilansir dari VOA, pihak kepolisian sudah menangkap tiga pelaku pembunuhan dan satu lainnya tewas tertembak pada Sabtu (4/3/2023) malam.
Pelaku yang tewas itu terbunuh dalam baku tembak yang terjadi di perkebunan setempat.
Dua dari tiga pelaku yang ditangkap diketahui adalah mantan tentara yang diberhentikan secara tidak hormat beberapa tahun lalu.
Juru bicara kepolisian setempat, Letkol Gerard Pelare mengatakan, semua pelaku yang terlibat diyakini masih berada di Pulau Negros setelah pelabuhan ditutup untuk mencegah mereka melarikan diri.