Tepat tiga tahun sejak virus corona melanda, beberapa varian telah menghantui pandemi Covid-19 di Indonesia.
Gelombang pertama infeksi terhitung sejak awal Maret 2020. Pada pertengahan 2021, gelombang kedua dengan varian Delta menyerang, membuat lonjakan kasus hingga rumah sakit nyaris penuh.
Saat itu, fasilitas kesehatan dan tenaga medis pun kewalahan karena banyaknya pasien yang membutuhkan perawatan.
Hampir di seluruh daerah, obat-obatan dan oksigen langka di tengah meningkatnya pasien Covid-19.
Tak sedikit pasien yang kemudian tidak bisa mendapat perawatan di rumah sakit dan akhirnya melakukan isolasi mandiri.
Namun, kondisi perlahan membaik setelah Agustus 2021. Indonesia berhasil menanggulangi kasus Covid-19 dengan cukup baik, dan mendapat pengakuan dari sejumlah negara.
Sayangnya, setelah pergantian tahun, tren kasus Covid-19 kembali mengalami peningkatan.
Peningkatan kasus terjadi akibat Omicron, varian virus corona yang mampu menyebar dengan sangat cepat tetapi berisiko kecil.
Bahkan kini, seperti dikutip Kompas.com (8/2/2023), Presiden Jokowi menuturkan bahwa Indonesia tengah bersiap menuju transisi pandemi Covid-19 menuju endemi.
Adapun data Kementerian Kesehatan per 1 Maret 2023 menunjukkan, kasus Covid-19 di Indonesia mencapai angka 6.736.298 kasus dengan kematian 160.916 orang.
Sementara itu, total kasus sembuh mencapai 6.571.845 sejak pertama kali virus corona teridentifikasi.
Baca juga: PPKM Sudah Dicabut, Mengapa Masih Perlu Vaksin Booster Kedua?
(Sumber: Dani Prabowo, Tatang Guritno | Editor: Elza Astari Retaduari, Krisiandi, Bagus Santosa)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.