Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Gejala Asam Urat yang Tidak Biasa dan Harus Diwaspadai, Apa Saja?

Kompas.com - 25/02/2023, 14:00 WIB
Alicia Diahwahyuningtyas,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

 

Gejala asam urat yang tidak biasa

Dilansir dari Arthritis Health, ada lima tanda yang tidak biasa yang bisa menunjukkan adanya penyakit asam urat dalam tubuh seseorang, berikut di antaranya:

1. Demam

Peradangan yang dialami selama serangan asam urat bisa menjadi cukup parah hingga menyebabkan demam dan gejalanya mirip flu, seperti kelelahan dan perasaan tidak enak badan secara umum.

Gejala ini kemungkinan besar terjadi saat serangan asam urat menyerang dua atau lebih persendian.

Peradangan pada satu atau lebih persendian, demam, dan gejala mirip flu lainnya dapat disebabkan oleh asam urat atau bentuk artritis lainnya, seperti artritis reumatoid atau artritis septik.

Ketika nyeri sendi terjadi disertai demam dengan gejala mirip flu. Maka, Anda harus segera melakukan pemeriksaan. Dokter akan melakukan evaluasi klinis, tes laboratorium dan pencitraan medis. 

Baca juga: 5 Cara Meredakan Sakit Punggung Bawah

2. Nyeri punggung bagian bawah

Meskipun asam urat jarang mempengaruhi punggung bagian bawah, namun para ahli menyarankan agar diagnosis asam urat dipertimbangkan jika nyeri punggung bawah disertai demam dan tidak merespons pengobatan lain. 

Asam urat di punggung bagian bawah dapat memengaruhi tulang belakang lumbar atau sendi sakroiliaka. Sendi sacroiliac terletak di kedua sisi panggul antara sakrum dan ilium.

Asam urat pada persendian ini dapat menyebabkan nyeri punggung bawah atau nyeri pinggul. Selain itu, asam urat juga dapat memengaruhi tulang belakang bagian tengah dan atas.

Ketika penyakit asam urat mempengaruhi setiap bagian dari tulang belakang maka dapat menyebabkan saraf terjepit dan kerusakan tulang belakang.

Baca juga: 9 Gejala Batu Ginjal, Mual, Nyeri, hingga Kesulitan Buang Air Kecil

3. Batu ginjal

Batu ginjal sulit terdeteksi karena tidak dapat dilihat dengan mata telanjang. Karena itu, ada tes untuk mendiagnosis keberadaan dan kondisi batu ginjal pada tubuh seseorang. Dok. Shutterstock Batu ginjal sulit terdeteksi karena tidak dapat dilihat dengan mata telanjang. Karena itu, ada tes untuk mendiagnosis keberadaan dan kondisi batu ginjal pada tubuh seseorang.
Peradangan asam urat dapat terjadi ketika terlalu banyak asam urat dalam aliran darah. Biasanya, ginjal menyaring asam urat dari darah, dan asam urat yang disaring dikeluarkan dari tubuh.

Jika ginjal tidak dapat melakukan fungsinya dengan baik, atau jika tubuh memproduksi terlalu banyak asam urat, maka kristal asam urat dapat menumpuk dan membentuk batu ginjal.

Batu ginjal asam urat menyumbang 16,5 persen dari semua batu ginjal. Batu ginjal bisa sangat menyakitkan namun masih bisa diobati. Batu ginjal yang tidak diobati dapat menyebabkan kerusakan ginjal.

Hubungan antara kesehatan ginjal dan asam urat dijelaskan dalam penelitian yang menemukan:

  1. Orang yang memiliki penyakit ginjal kronis lebih mungkin mengembangkan penyakit asam urat
  2. Orang yang menderita penyakit ginjal kronis tingkat lanjut mungkin dua kali lebih mungkin juga menderitapenyakit asam urat
  3. Bagi sebagian orang, asam urat mungkin merupakan tanda penyakit ginjal dan sebaliknya.

4. Nyeri pergelangan tangan

Orang yang mengalami nyeri pergelangan tangan terkait asam urat biasanya menderita asam urat poliartikular. Hal ini berarti asam urat telah mempengaruhi lebih dari satu sendi.

Nyeri asam urat yang hanya muncul di pergelangan tangan jarang terjadi.

Diagnosis asam urat yang akurat bisa sulit dipahami ketika gejala terjadi pada persendian yang kurang rentan terhadap timbunan asam urat.

Ketika gejala muncul di pergelangan tangan, penyedia layanan kesehatan dapat menggunakan ultrasonografi dan aspirasi untuk mendapatkan diagnosis yang akurat.

Sendi lain yang lebih jarang terkena asam urat termasuk siku serta sendi di jari. Penyakit asam urat biasanya menyerang sendi di ekstremitas bawah.

Baca juga: Mengenal Tophi, Komplikasi akibat Asam Urat yang Tidak Segera Diobati

5. Benjolan di bawah kulit (Tophi)

Orang dengan asam urat kronis dapat mengembangkan benjolan di bawah kulit dekat persendian. Benjolan ini, disebut tophi yang gejalanya dapat dilihat dan dirasakan.

Tophi berkembang ketika kelebihan kristal asam urat berkumpul bersama dan membentuk nodul kecil berkapur. Tophi biasanya muncul di persendian, terutama jari kaki, buku jari, lutut, dan siku, tetapi bisa terjadi di mana saja di tubuh, termasuk kanal tulang belakang.

Tophi dapat berkembang jika asam urat tidak diobati selama bertahun-tahun. Kebanyakan tophi tidak menimbulkan rasa sakit dan mengganggu. Dalam banyak kasus, tophi dapat larut dan hilang sama sekali dengan bantuan obat untuk menurunkan kadar urat dalam darah.

Jika tidak diobati, tophi bisa menjadi lebih besar dan lebih banyak, menyebabkan komplikasi sebagai berikut:

  • Penurunan kemampuan sendi untuk menekuk dan meluruskan
  • Ulserasi (luka) dan nekrosis (kematian jaringan) di kulit, di mana tofi menyebabkan kulit meregang atau pecah
  • Infeksi, terutama bagi orang yang memiliki ulkus yang besar dan bertahan lama
  • Kompresi saraf di sekitar, yang jarang terjadi tetapi dapat terjadi ketika asam urat terjadi di tulang belakang dan—lebih jarang—di pergelangan tangan dan siku

Jika tophi sudah membesar, dokter akan merekomendasikan operasi pengangkatan untuk menghindari risiko komplikasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

23 Kata Tertua di Dunia yang Sudah Berusia 15.000 Tahun, Beberapa Masih Digunakan hingga Kini

23 Kata Tertua di Dunia yang Sudah Berusia 15.000 Tahun, Beberapa Masih Digunakan hingga Kini

Tren
5 Destinasi Wisata Dunia Khusus Pria, Wanita Dilarang Masuk

5 Destinasi Wisata Dunia Khusus Pria, Wanita Dilarang Masuk

Tren
5 Teleskop Terbesar di Dunia, Ada yang Diameternya Mencapai 500 Meter

5 Teleskop Terbesar di Dunia, Ada yang Diameternya Mencapai 500 Meter

Tren
11 Tanda Seseorang Mengalami Demensia, Salah Satunya Melupakan Nama Teman Dekat

11 Tanda Seseorang Mengalami Demensia, Salah Satunya Melupakan Nama Teman Dekat

Tren
Ramai soal Menantu Anwar Usman Ditunjuk Jadi Direktur Pemasaran dan Operasi PT Patra Logistik, Pertamina: 'Track Record' Baik

Ramai soal Menantu Anwar Usman Ditunjuk Jadi Direktur Pemasaran dan Operasi PT Patra Logistik, Pertamina: "Track Record" Baik

Tren
Pertama Kali di Dunia, Hiu Macan Muntahkan Ekidna, Mamalia Berduri Mirip Landak

Pertama Kali di Dunia, Hiu Macan Muntahkan Ekidna, Mamalia Berduri Mirip Landak

Tren
Ramai soal Besaran Iuran BPJS Kesehatan Akan Disesuaikan dengan Gaji per Juli, Ini Faktanya

Ramai soal Besaran Iuran BPJS Kesehatan Akan Disesuaikan dengan Gaji per Juli, Ini Faktanya

Tren
Peneliti: Virus Covid-19 Dapat Bertahan dalam Sperma Selama Berbulan-bulan sejak Terinfeksi

Peneliti: Virus Covid-19 Dapat Bertahan dalam Sperma Selama Berbulan-bulan sejak Terinfeksi

Tren
Benarkah Air Tebu Akan Basi 15 Menit Setelah Diperas? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Benarkah Air Tebu Akan Basi 15 Menit Setelah Diperas? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Tren
Apakah BPJS Kesehatan Menanggung Biaya Pengobatan dan Cabut Gigi Bungsu?

Apakah BPJS Kesehatan Menanggung Biaya Pengobatan dan Cabut Gigi Bungsu?

Tren
Apa Itu Pupuk Kompos? Berikut Manfaatnya bagi Tanah dan Tanaman

Apa Itu Pupuk Kompos? Berikut Manfaatnya bagi Tanah dan Tanaman

Tren
Usai Menyesal, Menteri Basuki Klarifikasi Tapera Ditunda dan Bakal Lapor Jokowi

Usai Menyesal, Menteri Basuki Klarifikasi Tapera Ditunda dan Bakal Lapor Jokowi

Tren
Nasib Mahasiswa UM Palembang Pelaku Plagiat Skripsi, Gagal Wisuda dan Diskors

Nasib Mahasiswa UM Palembang Pelaku Plagiat Skripsi, Gagal Wisuda dan Diskors

Tren
Air Terjun di China Tuai Protes karena Mengalir dari Pipa Buatan Manusia

Air Terjun di China Tuai Protes karena Mengalir dari Pipa Buatan Manusia

Tren
Suntik KB pada Kucing Disebut Bisa Picu Kanker, Benarkah?

Suntik KB pada Kucing Disebut Bisa Picu Kanker, Benarkah?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com