Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa yang Terjadi Ketika Anda Menggoreng Es Batu?

Kompas.com - 23/02/2023, 11:00 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Farid Firdaus

Tim Redaksi

Hal ini sejalan dengan teori bahwa suatu zat yang berubah menjadi gas, maka volumenya akan meningkat.

Volume uap yang besar kemudian naik, membawa sebagian minyak bersamanya sebagai tetesan yang lebih kecil, dan menyembur ke udara.

Kemudian gelembung minyak yang tersisa akan tumpah.

Lebih buruk lagi, beberapa partikel uap dan minyak ini akan terbakar di udara, sehingga berpotensi menyebabkan kebakaran.

Baca juga: 5 Manfaat Es Batu untuk Wajah, Redakan Jerawat dan Kulit Kusam

Bagaimana bisa terbakar?

Minyak memiliki suhu berbeda yang harus dicapai sebelum dapat terbakar.

Ketika minyak apa pun mencapai titik nyalanya, uap yang dikeluarkannya mudah terbakar.

Saat minyak dan uap keluar dari bawah, partikel uap di udara dapat terbakar, sehingga menciptakan ledakan.

Namun, biasanya suhu yang dibutuhkan untuk mencapai itu cukup tinggi,

Sehingga, jarang terjadi kebakaran setelah es batu dimasukkan ke dalam penggorengan.

Dalam kasus es dan minyak panas, jumlah es yang jatuh itu menentukan.

Satu atau dua balok es akan menyebabkan gelembung, mungkin sebagian tumpah, tetapi bukan ledakan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

[POPULER TREN] Cara Melihat Skor UTBK SNBT 2024 | Benarkah Bahasa Jawa Asli adalah Bahasa 'Ngapak'?

[POPULER TREN] Cara Melihat Skor UTBK SNBT 2024 | Benarkah Bahasa Jawa Asli adalah Bahasa "Ngapak"?

Tren
Duduk Perkara Sekuriti GBK Ribut dengan Fotografer, Apa Penyebabnya?

Duduk Perkara Sekuriti GBK Ribut dengan Fotografer, Apa Penyebabnya?

Tren
Viral, Video Ibu di Depok Paksa Minta Uang Rp 1 Juta dan Mengaku Malaikat, Ini Kata Polisi

Viral, Video Ibu di Depok Paksa Minta Uang Rp 1 Juta dan Mengaku Malaikat, Ini Kata Polisi

Tren
Cerita Widi Jadi Petugas Call Center Haji Kerajaan Arab Saudi, Terjemahkan Pertanyaan Jemaah

Cerita Widi Jadi Petugas Call Center Haji Kerajaan Arab Saudi, Terjemahkan Pertanyaan Jemaah

Tren
Tak Lolos UTBK SNBT 2024, Apa yang Perlu Dilakukan?

Tak Lolos UTBK SNBT 2024, Apa yang Perlu Dilakukan?

Tren
Lolos UTBK SNBT 2024, Ini Biaya Kuliah ITS, UB, UNS

Lolos UTBK SNBT 2024, Ini Biaya Kuliah ITS, UB, UNS

Tren
Berapa Banyak Galaksi di Alam Semesta? Berikut Cara Para Ilmuwan Memperkirakannya

Berapa Banyak Galaksi di Alam Semesta? Berikut Cara Para Ilmuwan Memperkirakannya

Tren
Kronologi Harun Masiku, Buron Usai Suap Komisioner KPU, 4 Tahun Belum Tertangkap

Kronologi Harun Masiku, Buron Usai Suap Komisioner KPU, 4 Tahun Belum Tertangkap

Tren
Pebasket Legendaris Jerry West yang Jadi Inspirasi Logo NBA Meninggal Dunia

Pebasket Legendaris Jerry West yang Jadi Inspirasi Logo NBA Meninggal Dunia

Tren
Bisa Tak Bergejala, Ini Ciri-ciri Kanker Ginjal yang Perlu Diwaspadai

Bisa Tak Bergejala, Ini Ciri-ciri Kanker Ginjal yang Perlu Diwaspadai

Tren
Hizbullah Tembak 200 Roket ke Israel, Balas Kematian Komandannya

Hizbullah Tembak 200 Roket ke Israel, Balas Kematian Komandannya

Tren
2 Kelompok yang Dapat Tiket Jakarta Fair 2024 Gratis, Berikut Cara dan Syaratnya

2 Kelompok yang Dapat Tiket Jakarta Fair 2024 Gratis, Berikut Cara dan Syaratnya

Tren
Daftar Formasi CPNS Kemenkumham 2024, Lulusan SMA/SMK Bisa Daftar

Daftar Formasi CPNS Kemenkumham 2024, Lulusan SMA/SMK Bisa Daftar

Tren
Kaesang Larang Grace Natalie Aktif di PSI Usai Jadi Komisaris MIND ID, Kenapa?

Kaesang Larang Grace Natalie Aktif di PSI Usai Jadi Komisaris MIND ID, Kenapa?

Tren
Ini yang Terjadi pada Tubuh jika Makan Pisang Setiap Hari

Ini yang Terjadi pada Tubuh jika Makan Pisang Setiap Hari

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com