KOMPAS.com - Penyakit asam urat terjadi karena penumpukan kristal asam urat yang berisiko menimbulkan ketidaknyamanan saat beraktivitas.
Asam urat dapat menyebabkan nyeri pada jari tangan, lutut, pergelangan kaki, termasuk jempol kaki menurut penjelasan Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
Di sisi lain, kondisi tersebut dapat dibarengi dengan pembengkakan dan sensasi panas pada area persendian.
Asam urat juga dapat menyebabkan gejala lain, seperti demam dan menggigil yang belum disadari sebagian orang.
Baca juga: Waspadai Asam Urat di Usia Muda, Cek Gejalanya Berikut
Berikut penjelasan mengapa asam urat dapat menyebabkan demam dan menggigil ketika kambuh.
Baca juga: 5 Ciri-ciri Asam Urat di Lutut dan Penyebabnya
Asam urat dapat menimbulkan tophi atau endapan kristal besar di bawah kulit yang menyebabkan kerusakan dan kelainan bentuk sendi.
Asam urat dapat menyerang satu sendi pada satu waktu, terutama jempol kaki, namun dapat memengaruhi beberapa sendi sekaligus.
Kondisi ini biasanya menyerang pria yang usianya sudah lanjut, wanita menopause, dan faktor genetik tertentu.
Baca juga: 10 Pantangan bagi Penderita Asam Urat
Bila dikaitkan dengan demam dan menggigil, dua kondisi ini dapat menjadi gejala awal asam urat kambuh.
Dilansir dari Healthline, kristal asam urat yang menumpuk akan memicu sel kekebalan untuk melepaskan sitokin.
Sitokin adalah protein yang merekrut kekebalan supaya tubuh terlindungi.
Sitokin yang dilepaskan oleh tubuh dapat menyebabkan siklus peradangan sendi yang terjadi secara berkelanjutan.
Baca juga: 4 Buah Penurun Asam Urat, Bantu Redakan Nyeri dan Cegah Kambuh Kembali
Pada saat itulah, tubuh yang sedang demam menjadi menggigil karena tubuh berupaya untuk menaikkan suhu.
Tujuannya untuk melawan infeksi dan membuat orang menjadi gemetar karena menggigil supaya mendapatkan tambahan panas.
Baca juga: Benarkah Air Rebusan Daun Salam Bisa Menurunkan Asam Urat?