Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai soal Panggilan "Papi-Mami" dan "Bapak-Ibu" Dikaitkan dengan Kondisi Ekonomi

Kompas.com - 10/02/2023, 18:30 WIB
Alinda Hardiantoro,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Twit viral soal penggilan orang tua berupa "Papi-Mami" dan "Bapak-Ibu" viral di media sosial, Twitter.

Unggahan panggilan orang tua itu mulanya diposting oleh akun ini, Minggu (5/2/2023).

"Kalian kalo udah jadi orang tua nanti pengen dipanggil apa?" tanya pengunggah.

Unggahan tersebut mendapat respons beragam dari warganet.

Mayoritas dari mereka mengaitkan pemilihan panggilan "Papi-Mami" dan "Ibu-Bapak" dengan kondisi ekonomi seseorang.

"Tergantung ekonomi. Kalo kaya ya mami-papi. Kelas menengah ayah-bunda, bapak-ibu. Ga lucu kan kalo aku di kelas bawah terus panggilannya mami-papi. Ntar kalo tetanggaku nanya juga ga enak jawabnya "Papi mu ndek mana le?". "Papiku lagi ngaritne sapi". Kan ya ga enak," tulis akun ini

Opini serupa juga disampaikan oleh warganet ini.

"Tergantung ekonomi aja sih. "papi kamu ke mana dek?" "papi aku masih ngarit di sawahnya lek jumali," kata pengunggah. 

Hingga Jumat (10/2/2023), unggahan tersebut telah dikomentari hingga 7.413 akun, bagikan kepada 5.498 pengguna, dan disukai hingga 38.700 warganet.

Lantas, benarkah penggilan orang tua berkaitan erat bahkan mencerminkan kondisi ekonomi seseorang?

Baca juga: Arwah Kerajaan Dalam Budaya Politik Indonesia


Penjelasan Sosiolog

Sosiolog dari Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta Dr Drajat Tri Kartono mengatakan bahwa pemilihan panggilan "Papi-Mami" atau "Bapak-Ibu" tidak ada kaitannya dengan kondisi ekonomi seseorang.

"Menurut saya, panggilan 'Mami-Papi' itu tidak terkait sama status ekonomi ya. Tapi itu lebih terkait sama kultur dan perbedaan budaya," terang Drajat, saat dihubungi Kompas.com, Kamis (9/2/2023).

Sebagai contoh, penggilan orang tua di Jawa, umumnya menggunakan kata "Mbok" dan "Pak".

Biasanya pemilihan panggilan orang tua ini akan disesuaikan dengan kultur di masing-masing daerah.

Namun berjalannya zaman, panggilan tersebut berkembang menjadi "Ibu" dan "Bapak".

Halaman:

Terkini Lainnya

[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG 8-9 Juni | Perjalanan Kasus Akseyna UI

[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG 8-9 Juni | Perjalanan Kasus Akseyna UI

Tren
23 Kata Tertua di Dunia yang Sudah Berusia 15.000 Tahun, Beberapa Masih Digunakan hingga Kini

23 Kata Tertua di Dunia yang Sudah Berusia 15.000 Tahun, Beberapa Masih Digunakan hingga Kini

Tren
5 Destinasi Wisata Dunia Khusus Pria, Wanita Dilarang Masuk

5 Destinasi Wisata Dunia Khusus Pria, Wanita Dilarang Masuk

Tren
5 Teleskop Terbesar di Dunia, Ada yang Diameternya Mencapai 500 Meter

5 Teleskop Terbesar di Dunia, Ada yang Diameternya Mencapai 500 Meter

Tren
11 Tanda Seseorang Mengalami Demensia, Salah Satunya Melupakan Nama Teman Dekat

11 Tanda Seseorang Mengalami Demensia, Salah Satunya Melupakan Nama Teman Dekat

Tren
Ramai soal Menantu Anwar Usman Ditunjuk Jadi Direktur Pemasaran dan Operasi PT Patra Logistik, Pertamina: 'Track Record' Baik

Ramai soal Menantu Anwar Usman Ditunjuk Jadi Direktur Pemasaran dan Operasi PT Patra Logistik, Pertamina: "Track Record" Baik

Tren
Pertama Kali di Dunia, Hiu Macan Muntahkan Ekidna, Mamalia Berduri Mirip Landak

Pertama Kali di Dunia, Hiu Macan Muntahkan Ekidna, Mamalia Berduri Mirip Landak

Tren
Ramai soal Besaran Iuran BPJS Kesehatan Akan Disesuaikan dengan Gaji per Juli, Ini Faktanya

Ramai soal Besaran Iuran BPJS Kesehatan Akan Disesuaikan dengan Gaji per Juli, Ini Faktanya

Tren
Peneliti: Virus Covid-19 Dapat Bertahan dalam Sperma Selama Berbulan-bulan sejak Terinfeksi

Peneliti: Virus Covid-19 Dapat Bertahan dalam Sperma Selama Berbulan-bulan sejak Terinfeksi

Tren
Benarkah Air Tebu Akan Basi 15 Menit Setelah Diperas? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Benarkah Air Tebu Akan Basi 15 Menit Setelah Diperas? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Tren
Apakah BPJS Kesehatan Menanggung Biaya Pengobatan dan Cabut Gigi Bungsu?

Apakah BPJS Kesehatan Menanggung Biaya Pengobatan dan Cabut Gigi Bungsu?

Tren
Apa Itu Pupuk Kompos? Berikut Manfaatnya bagi Tanah dan Tanaman

Apa Itu Pupuk Kompos? Berikut Manfaatnya bagi Tanah dan Tanaman

Tren
Usai Menyesal, Menteri Basuki Klarifikasi Tapera Ditunda dan Bakal Lapor Jokowi

Usai Menyesal, Menteri Basuki Klarifikasi Tapera Ditunda dan Bakal Lapor Jokowi

Tren
Nasib Mahasiswa UM Palembang Pelaku Plagiat Skripsi, Gagal Wisuda dan Diskors

Nasib Mahasiswa UM Palembang Pelaku Plagiat Skripsi, Gagal Wisuda dan Diskors

Tren
Air Terjun di China Tuai Protes karena Mengalir dari Pipa Buatan Manusia

Air Terjun di China Tuai Protes karena Mengalir dari Pipa Buatan Manusia

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com