"Walaupun memang ada transformasi ada perubahan yang dulu misalnya Pak Mbok menjadi Bapak Ibu, kemudian menjadi Papi Mami itu memang ada unsur-unsur perubahan yang lebih mengarah kepada identitas-identitas yang lebih nasional dan lebih global," terang Drajat.
Baca juga: Budaya Populer, Media, dan Masyarakat Jaringan
Di sisi lain, Drajat menyampaikan bahwa pemilihan panggilan orang tua bisa juga dipengaruhi oleh budaya asing.
Misalnya, panggilan "Abi" dan "Umi" yang diserap dari pengaruh budaya Arab.
Atau, munculnya panggilan-panggilan yang slang, misalnya "Nyokap" dan "Bokap".
Hal yang sama juga disampaikan oleh Sosiolog Universitas Indonesia (UI) Ida Ruwaida.
"Kosa kata dalam Bahasa Indonesia, pada dasarnya banyak dipengaruhi oleh bahasa asing, misalnya Arab, Belanda, juga ada yang dari bahasa-bahasa lokal, seperti Melayu dan Jawa," ujarnya kepada Kompas.om, Kamis (9/2/2023).
Unsur serapan asing atau lokal tersebut juga tercermin dalam panggilan kepada orang tua. Misanya, "Umi-Abi", "Daddy-Mommy", "Ayah-Bunda", "Bapak-Ibu", "Ina-Ama", dan sebagainya.
Menurut Ida, penggunaan pemilihan bahasa tersebut menunjukkan strata sosial atau status kedudukan sosial ekonomi seseorang, terutama mereka yang terpengaruh budaya Jawa.
Baca juga: Gubernur BI Beri Contoh Cara Baca QRIS, Kris atau Kyuris?
"Pada konteks ini (pemilihan panggilan orang tua) mungkin ada benarnya (berkaitan dengan kondisi ekonomi), namun panggilan 'Ibu-Bapak' sebetulnya cenderung lintas strata," terang dia.
Artinya, panggilan tersebut bisa digunakan oleh siapapun, baik dari kalangan bawah, menengah, dan atas.
Umumnya, penggunaan kata panggilan orang tua itu juga bisa disebabkan oleh beberapa faktor.
"(Bisa) tentang konteks situasi, wilayah, juga bahkan pengaruh lingkungan, atau media sosial," tambahnya.
Panggilan "Papi-Mami" misalnya, merupakan serapan bahasa asing yang digunakan di beberapa wilayah di luar Jawa, misalnya Manado.
Perbedaan penggunaan kata untuk memanggil orang tua ini menggambarkan keragaman masyarakat Indonesia baik secara horisontal maupun keragaman strata berdasar kelas sosial dan usia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.