Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai soal Panggilan "Papi-Mami" dan "Bapak-Ibu" Dikaitkan dengan Kondisi Ekonomi

Kompas.com - 10/02/2023, 18:30 WIB
Alinda Hardiantoro,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

"Walaupun memang ada transformasi ada perubahan yang dulu misalnya Pak Mbok menjadi Bapak Ibu, kemudian menjadi Papi Mami itu memang ada unsur-unsur perubahan yang lebih mengarah kepada identitas-identitas yang lebih nasional dan lebih global," terang Drajat.

Baca juga: Budaya Populer, Media, dan Masyarakat Jaringan

Pengaruh budaya asing

Di sisi lain, Drajat menyampaikan bahwa pemilihan panggilan orang tua bisa juga dipengaruhi oleh budaya asing.

Misalnya, panggilan "Abi" dan "Umi" yang diserap dari pengaruh budaya Arab.

Atau, munculnya panggilan-panggilan yang slang, misalnya "Nyokap" dan "Bokap".

Hal yang sama juga disampaikan oleh Sosiolog Universitas Indonesia (UI) Ida Ruwaida.

"Kosa kata dalam Bahasa Indonesia, pada dasarnya banyak dipengaruhi oleh bahasa asing, misalnya Arab, Belanda, juga ada yang dari bahasa-bahasa lokal, seperti Melayu dan Jawa," ujarnya kepada Kompas.om, Kamis (9/2/2023).

Unsur serapan asing atau lokal tersebut juga tercermin dalam panggilan kepada orang tua. Misanya, "Umi-Abi", "Daddy-Mommy", "Ayah-Bunda", "Bapak-Ibu", "Ina-Ama", dan sebagainya.

Menurut Ida, penggunaan pemilihan bahasa tersebut menunjukkan strata sosial atau status kedudukan sosial ekonomi seseorang, terutama mereka yang terpengaruh budaya Jawa.

Baca juga: Gubernur BI Beri Contoh Cara Baca QRIS, Kris atau Kyuris?

"Pada konteks ini (pemilihan panggilan orang tua) mungkin ada benarnya (berkaitan dengan kondisi ekonomi), namun panggilan 'Ibu-Bapak' sebetulnya cenderung lintas strata," terang dia.

Artinya, panggilan tersebut bisa digunakan oleh siapapun, baik dari kalangan bawah, menengah, dan atas.

Umumnya, penggunaan kata panggilan orang tua itu juga bisa disebabkan oleh beberapa faktor.

"(Bisa) tentang konteks situasi, wilayah, juga bahkan pengaruh lingkungan, atau media sosial," tambahnya.

Panggilan "Papi-Mami" misalnya, merupakan serapan bahasa asing yang digunakan di beberapa wilayah di luar Jawa, misalnya Manado.

Perbedaan penggunaan kata untuk memanggil orang tua ini menggambarkan keragaman masyarakat Indonesia baik secara horisontal maupun keragaman strata berdasar kelas sosial dan usia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

5 Destinasi Wisata Dunia Khusus Pria, Wanita Dilarang Masuk

5 Destinasi Wisata Dunia Khusus Pria, Wanita Dilarang Masuk

Tren
5 Teleskop Terbesar di Dunia, Ada yang Diameternya Mencapai 500 Meter

5 Teleskop Terbesar di Dunia, Ada yang Diameternya Mencapai 500 Meter

Tren
11 Tanda Seseorang Mengalami Demensia, Salah Satunya Melupakan Nama Teman Dekat

11 Tanda Seseorang Mengalami Demensia, Salah Satunya Melupakan Nama Teman Dekat

Tren
Ramai soal Menantu Anwar Usman Ditunjuk Jadi Direktur Pemasaran dan Operasi PT Patra Logistik, Pertamina: 'Track Record' Baik

Ramai soal Menantu Anwar Usman Ditunjuk Jadi Direktur Pemasaran dan Operasi PT Patra Logistik, Pertamina: "Track Record" Baik

Tren
Pertama Kali di Dunia, Hiu Macan Muntahkan Ekidna, Mamalia Berduri Mirip Landak

Pertama Kali di Dunia, Hiu Macan Muntahkan Ekidna, Mamalia Berduri Mirip Landak

Tren
Ramai soal Besaran Iuran BPJS Kesehatan Akan Disesuaikan dengan Gaji per Juli, Ini Faktanya

Ramai soal Besaran Iuran BPJS Kesehatan Akan Disesuaikan dengan Gaji per Juli, Ini Faktanya

Tren
Peneliti: Virus Covid-19 Dapat Bertahan dalam Sperma Selama Berbulan-bulan sejak Terinfeksi

Peneliti: Virus Covid-19 Dapat Bertahan dalam Sperma Selama Berbulan-bulan sejak Terinfeksi

Tren
Benarkah Air Tebu Akan Basi 15 Menit Setelah Diperas? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Benarkah Air Tebu Akan Basi 15 Menit Setelah Diperas? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Tren
Apakah BPJS Kesehatan Menanggung Biaya Pengobatan dan Cabut Gigi Bungsu?

Apakah BPJS Kesehatan Menanggung Biaya Pengobatan dan Cabut Gigi Bungsu?

Tren
Apa Itu Pupuk Kompos? Berikut Manfaatnya bagi Tanah dan Tanaman

Apa Itu Pupuk Kompos? Berikut Manfaatnya bagi Tanah dan Tanaman

Tren
Usai Menyesal, Menteri Basuki Klarifikasi Tapera Ditunda dan Bakal Lapor Jokowi

Usai Menyesal, Menteri Basuki Klarifikasi Tapera Ditunda dan Bakal Lapor Jokowi

Tren
Nasib Mahasiswa UM Palembang Pelaku Plagiat Skripsi, Gagal Wisuda dan Diskors

Nasib Mahasiswa UM Palembang Pelaku Plagiat Skripsi, Gagal Wisuda dan Diskors

Tren
Air Terjun di China Tuai Protes karena Mengalir dari Pipa Buatan Manusia

Air Terjun di China Tuai Protes karena Mengalir dari Pipa Buatan Manusia

Tren
Suntik KB pada Kucing Disebut Bisa Picu Kanker, Benarkah?

Suntik KB pada Kucing Disebut Bisa Picu Kanker, Benarkah?

Tren
Kemenhan Buka 25.258 Formasi CASN 2024 untuk PPPK dan CPNS, Ini Rinciannya

Kemenhan Buka 25.258 Formasi CASN 2024 untuk PPPK dan CPNS, Ini Rinciannya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com