KOMPAS.com - Direktur Jenderal (Dirjen) Kementerian Agama (Kemenag) Bimas Islam Kamaruddin Amin mengatakan, Masjid Raya Sheikh Zayed Solo, Jawa Tengah akan dibuka untuk umum sebelum Ramadhan.
Menurutnya, masjid tersebut kini masih dalam tahap perbaikan kecil.
"Masih ada sedikit perbaikan perbaikan kecil, insya Allah sebelum puasa," kata Kamaruddin saat dikonfirmasi Kompas.com, Kamis (2/2/2023).
Baca juga: Mengenal Masjid Raya Sheikh Zayed, Hadiah Pengeran UEA untuk Jokowi
Ia berharap, masjid hibah dari Uni Emirat Arab tersebut dapat digunakan sepenuhnya pada bulan suci Ramadhan.
"Saya berharap demikian. Insya Allah bisa," tegasnya.
Sedianya, masjid ini ditargetkan akan dibuka untuk umum pada Januari 2023.
Namun, hingga kini Masjid Raya Sheikh Zayed Solo belum bisa dikunjungi masyarakat umum.
Kendati demikian, masyarakat kerap memadati area depan masjid untuk berfoto dan menikmati jajanan di sekitar lokasi.
Baca juga: 5 Hal yang Perlu Diketahui dari Masjid Raya Sheikh Zayed Solo, Apa Saja?
Seperti diketahui, Masjid Raya Sheikh Zayed Solo telah diresmikan oleh Presiden Joko Widodo dan Presiden Uni Emirat Arab (UEA) Mohamed bin Zayed Al Nahyan (MBZ) pada 14 November 2022.
Peresmian itu dilakukan sebelum puncak acara presidensi G-20 di Bali.
Masjid Raya Sheikh Zayed merupakan replika dari Sheikh Zayed Grand Mosque, Abu Dabi, UEA.
Karenanya, Menteri Energi dan Industri UEA Suhail Mohammed Al Mazroui mengatakan, Pemerintah UEA berupaya agar bangunan masjid di Solo itu mendekati dengan masjid aslinya.
Baca juga: 10 Negara Terkaya di Dunia, Mana Saja?
Layaknya di Abu Dhabi, masjid ini juga diberi nama Sheikh Zayed yang dikenal sebagai "Bapak Bangsa" UEA.
Sheikh Zayed merupakan presiden pertama UEA dan berkuasa selama lebih dari tiga dekade.
Prinsip utama filosofi Sheikh Zayed sebagai pemimpin dan negarawan adalah bahwa sumber daya negara harus dimanfaatkan sepenuhnya untuk kepentingan rakyat.
Baca juga: Profil Masjid Raya Al Jabbar, Disebut sebagai Ikon Baru Jawa Barat