Beberapa jabatan mentereng yang diemban Bambang selama masuk dalam pemerintahan dan BUMN tak bisa dilepaskan dari latar belakang pendidikannya yang ciamik.
Ia pernah menempuh pendidikan di Institut Teknologi Bandung (ITB) dan University of California Barkeley di Amerika Serikat (AS).
Baca juga: Basuki Targetkan Hunian ASN di IKN Mulai Dibangun Juni, Buat 16.900 Orang
Bambang lulus dari jurusan Teknik Sipil IPB tahun 1987 dan merampungkan studinya di University of California Barkeley tahun 1995 dan 1998.
Di University of California Barkeley, ia mendapatkan gelar Master of City and Regional Planning dan Master of Civil Engineering Transportation.
Setelah jenjang S-1 dan S-2, Bambang memilih melanjutkan studi ke program Doctor of Philosophy bidang Insfrastructure Planning di univierstas yang sama dan merampungkan studinya tahun 2000.
Baca juga: Basuki Targetkan Hunian ASN di IKN Mulai Dibangun Juni, Buat 16.900 Orang
Posisi yang pernah diduduki Bambang sebelum dilantik sebagai Kepal Otorita IKN adalah plt. Menhub, WaMenhub, Komisaris Garuda, hingga Ketum MTI.
Di Kemenhub, Bambang membantu percepatan jalur rel ganda kereta api setelah EE Mangindaan mengundurkan diri sebagai Menhub.
Baca juga: 47 Tower Apartemen Akan Dibangun di IKN untuk Rumah Dinas ASN, TNI, dan Polri
Ia juga pernah berkiprah di luar negeri sebagai Wakil Presiden Bank Pembangunan Asia (ADB) dengan bidang Manajemen Pengetahuan dan Pembangunan Berkelanjutan.
Perjalanan kariernya berlanjut sebagai Presiden Intelligent Tranport Sytem (ITS), koordinator LSM Forum for Transportation, Vice President East Asia Society of Transportation Studies, dan Board of Trustees The South North Foundation.
Di samping kariernya di pemerintahan dan BUMN, Bambang menjadi pengajar dan pembimbing tesis pada Program Pascasarjana bidang Ilmu Teknik Universitas Indonesia (UI).
Baca juga: Alasan di Balik Biaya Bangun Rumah Menteri di IKN Rp 14 Miliar Per Unit
Ia pernah melakukan penelitian dengan sepuluh profesor tentang fenomena transportasi di beberapa kota megapolitan di Asia Timur.
Menurut laporan tahun 2022 lalu, Bambang memiliki harta kekayaan senilai Rp 34.433.379.682 (Rp 34 miliar).
Jumlah ini meningkat drastis dari laporan harta kekayaan pejabat negara (LHKPN) pada 26 November 2014 yang pada saat itu senilai Rp 2.035.608.000.
Baca juga: Jokowi Bertemu Fadjroel Rachman di Istana, Bahas Target Investasi ke IKN dari Kazakhstan
Bambang memiliki sembilan bidang tanah dabn bangunan senilai Rp 26.233.160.000 yang tersebar di Tangerang Selatan, Bekasi, dan Depok.
Ia juga memiliki alat transportasi dan mesin berupa lima uni sepeda tahun 2012 yang merupakan hasil sendiri senilai Rp 30.000.000.
Harta bergerak lainnya senilai Rp 1.500.000.000, surat berharga senilai Rp 270.000.000, kas dan setara kas Rp 2.428.069.682, dan harta lainnya senilai Rp 3.972.150.000.
Baca juga: Badan Otorita Sebut 70 Perusahaan Swasta Antre Mau Berinvestasi di IKN
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.