Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai soal Banyak Pengangguran karena Kualifikasi Loker Terlalu Tinggi, Kemenaker: Ada Fenomena "Mismatch"

Kompas.com - 31/01/2023, 09:05 WIB
Diva Lufiana Putri,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Suatu lowongan kerja (loker) umumnya memasang kualifikasi untuk menyaring para pelamar yang akan mengisi posisi tertentu.

Sayangnya, tidak semua pencari kerja bisa memenuhi kualifikasi yang dibutuhkan. Hal ini mengakibatkan beberapa orang gugur bahkan sebelum mencoba melamar pekerjaan.

Kondisi ini pun menuai perhatian beberapa warganet, salah satunya dalam video TikTok ini yang tayang pada Minggu (11/12/2022).

Video tersebut bernarasi, banyaknya pengangguran di Indonesia salah satunya dipicu oleh kandidat yang tidak memenuhi kualifikasi.

Misalnya, kualifikasi loker berada di level bintang tiga, tetapi kandidat yang melamar hanya memiliki kemampuan pada level bintang satu.

"Setelah masuk dunia HRD Jadi paham knp banyak pengangguran di Indo. Lokernya ada, banyak bgt. Kandidatnya yg gaada. Kualifikasi lokernya (bintang tiga) tapi yang lamar kebanyakan cuma (bintang satu), bahkan kurang," tertulis dalam video.

Baca juga: Ramai Unggahan Bidan Digaji Sejuta Per Bulan, Ini Penjelasan Kemnaker

Warganet: kualifikasi berat

Kembali dibagikan di media sosial Twitter oleh akun ini, pengunggah menertawakan beragam video warganet lain yang menanggapi video tersebut.

Dia mengatakan, kualifikasi loker di Indonesia terlampau tinggi hanya untuk satu posisi pekerjaan.

"Ngakak banget liat stitch nya wkwk. Tapi bnr sih wong kualifikasi kerjanya kaya apaan tau, yang bisa di isi 3 orang malah di cari satu orang," tulis pengunggah, Minggu (29/1/2023).

Pengguna Twitter pun berbondong-bondong membenarkan twit pengunggah.

"emang udh gila sistem kualifikasi di negara ini. udah mah minta macem macem, mana pula kualifikasi nya kadang rasis dan ujung ujungnya gaji gk sebanding dgn jobdesk, sebenernya bukan SDA kita yg rendah, tp perusahaannya yg gatau diri," komentar warganet Twitter.

"Speknya dewa gaji seikhlasnya HAHAHAHAHA," kata warganet lain.

"Bisa ga si sistem cari karyawan kek gini di rombak di Indonesia? Kasian banyak FG yg sampe skrg belom dapet kerja, banyak yg pengangguran karena tuntutan kualifikasi nya berat. Biar terserap secara maksimal gitu para jobseeker di Indonesia," ujar warganet.

Lantas, benarkah banyaknya pengangguran karena kualifikasi loker yang terlalu tinggi?


Baca juga: Kenapa Cuti Hanya untuk Pekerja yang Sudah Bekerja Selama 1 Tahun?

Ada fenomena mismatch

Saat dikonfirmasi, Sekretaris Jenderal Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) Anwar Sanusi mengatakan, kualifikasi lowongan pekerjaan tentu disesuaikan dengan kebutuhan kerja.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com