Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral, Video Tujuh Sayur yang Tak Bisa Dipanaskan Ulang karena Memicu Keracunan, Benarkah Informasi Itu?

Kompas.com - 27/01/2023, 15:00 WIB
Diva Lufiana Putri,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebuah video bernarasi daftar sayuran yang tidak bisa dipanaskan ulang karena bisa mengakibatkan keracunan, viral di media sosial.

Video tersebut diunggah oleh akun TikTok ini pada Selasa (8/11/2022), dan hingga Jumat (27/1/2023) siang telah menuai lebih dari 4,6 juta penonton.

"TOP 7 Sayur Yang Tidak Bisa Dipanaskan Ulang Bisa Mengakibatkan Keracunan," tulis pengunggah dalam video.

Bertahap dari urutan ketujuh hingga pertama, pengunggah menyertakan daftar sayuran yang tidak bisa dipanaskan ulang disertai dengan gambarnya.

Begini urutan dari pertama hingga terakhir daftar sayuran yang dimaksud:

  1. Wortel
  2. Seledri
  3. Kentang
  4. Kangkung
  5. Jamur
  6. Brokoli
  7. Bayam

"No 3 sama 1 sering banget," kata pengunggah.

Baca juga: Sayuran yang Sebaiknya Dihindari Penderita Asam Urat, Apa Saja?


Warganet meragukan

Menanggapi video viral di TikTok tersebut, beberapa warganet meragukan sejumlah sayuran yang tidak bisa dipanaskan ulang.

Di sisi lain, tak sedikit warganet yang bersyukur karena belum pernah memanaskan ulang sayur-sayur tersebut.

"loh tpi aku masih idup," komentar warganet.

"dirumah saya semuanya bisa, dan aman aja sampe sekarang," tulis pengguna TikTok.

"syukurlah seumur2 ga prnh manasin sayuran," ujar warganet lain.

"tdk pernah panasin sayur apapun.. mending masak sayur dikit ajha..kalau kurang nnti masak lagi," kata warganet lainnya.

Baca juga: 4 Jenis Sayuran yang Sebaiknya Tak Dikonsumsi Penderita Penyakit Jantung

Penjelasan dokter

Dokter dan ahli gizi Tan Shot Yen mengatakan, daftar tujuh sayur yang tidak boleh dipanaskan ulang karena bisa memicu keracunan tersebut tidaklah benar.

"Ngawur semua. Kalau emang gitu saya sudah keracunan dari kapan-kapan," ujarnya saat dikonfirmasi Kompas.com, Jumat (27/1/2023).

Mengambil contoh bayam, Tan menjelaskan bahwa sayuran ini mengandung senyawa nitrat yang akan berubah menjadi nitrit dan nitrosamin saat dimasak, didiamkan, dan dipanaskan kembali.

Dia menerangkan, nitrosamin diyakini berfungsi sebagai karsinogen untuk orang yang antioksidan di dalam tubuhnya tidak mencukupi.

"Hb-nya berubah menjadi methemoglobin," ujar Tan.

Adapun sayuran lain terutama daun hijau, juga pasti mengandung nitrat karena umumnya menggunakan pupuk NPK atau nitrogen, fosfor, dan kalium.

Kendati demikian, masyarakat tidak perlu risau, karena kandungan nitrit dalam sayuran bayam sangat sedikit.

Menurut dia, nitrit baru bisa meracuni tubuh apabila dalam jumlah sangat besar.

Kandungan nitrit dalam bayam sangat sedikit, jadi tidak akan membahayakan manusia.SHUTTERSTOCK/tyasindayanti Kandungan nitrit dalam bayam sangat sedikit, jadi tidak akan membahayakan manusia.

Baca juga: Jenis Sayuran yang Picu Rematik Kambuh

Anjuran yang dikemas dengan ketakutan

Tan mengatakan, kemungkinan narasi daftar sayuran yang tidak boleh dipanaskan tersebut merupakan anjuran untuk makan sayur sesegar mungkin.

Namun, pesan tersebut tidak disertai alasan yang ilmiah, melainkan dikemas dengan ketakutan-ketakutan yang lama-lama menjadi hoaks.

"Padahal mungkin pesannya, makan sayur itu sesegar mungkin yang terbaik. Tapi kebiasaan orang Asia kuno, kudu ditakut-takutin pesannya. Bukan diberi alasannya," kata dia.

Adapun anjuran dari Tan, alangkah lebih baik apabila memilih sayur segar dan dalam jumlah cukup agar sekali masak bisa langsung habis.

Selain itu, memasak sayur terutama sayur bayam juga sebaiknya hanya sebentar, sampai daun agak layu, dan segera matikan kompor.

Meski tidak meracuni, sayuran yang dipanaskan bisa membuat antioksidan di dalamnya berkurang.

"Dan rasanya tidak enak, ditandai dengan warnanya yang makin kusam. Akhirnya tinggal serat doang," tandas Tan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com