Pada tanggal 5 Maret 2022, NRF sempat melakukan zoom dengan teman satu kelas. Ia juga sempat menyapa teman-temannya yang menjenguknya di rumah.
Dalam beberapa waktu, kondisi kesehatan Nur Riska mulai membaik. Ia dapat melakukan komunikasi dengan bersuara lirih dan menggerakkan sedikit tubuhnya.
Pada tanggal 8 Maret 2022, ibu Nur Riska mengirimkan update kondisi terkini dari putrinya.
Sang ibu mengatakan bahwa kondisi Nur Riska memburuk karena tubuh yang semula dapat digerakkan menjadi tidak dapat digerakkan lagi.
"Tanggal 9 Maret 2022, pukul 04.00 WIB, ibu almarhumah mengabarkan bahwa Nur Riska sudah berpulang," ujar Kresna.
Berdasarkan keterangan yang diterima dari keluarga, almarhumah meninggal karena sakit stroke dan darah tinggi yang sudah lama diderita.
Sebelumnya kisah mahasiswi UNY yang meninggal dunia di tengah beban biaya UKT yang harus dibayarnya tiap semester, viral di Twitter.
Kisah NRF yang berjuang agar tetap bisa berkuliah di tengah beban UKT Rp 3,14 juta tiap semester diunggah akun Twitter @rgantas pada 11 Januari 2023.
NRF berasal dari keluarga miskin dan orangtuanya hanya berjualan sayur dengan gerobak. NRF hidup bersama keluarganya di Purbalingga bersama empat adiknya.
Selama berkuliah di Jogja, NRF bekerja untuk membiayai kuliah dan membayar UKT. Dia juga berjuang untuk meminta keringanan UKT dari kampusnya.
Namun beban UKT tersebut hanya turun Rp 600.000 dari kewajiban Rp 3,14 juta. Sebagai mahasiswi dari keluarga miskin, NRF bisa saja mendapat keringanan UKT I (Rp 500.000) atau UKT II (Rp 1.000.000).
Di antara semua kepahitan kisah mahasiswa UNY yang saya kenal, mungkin ini cerita yg paling getir. Cerita ini tentang seorang perempuan kecil. Sayang ia tak bisa mengisahkan kepada pembaca secara langsung, karna tepat 9 Maret 2022 ia telah meninggal dunia.
[A Thread & Kenangan] pic.twitter.com/qSCbP47Foy
— Ganta Semendawai (@rgantas) January 11, 2023
Dilansir dari Kompas.com, Jumat (13/1/2023), rektor Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) Sumaryanto mengaku berbela sungkawa dan sedih atas kasus ini.
Sumaryanto mengaku, kalau ia tahu ada mahasiswa kesulitan membayar UKT dia bersedia untuk menjadi orangtua asuh.
"Kalau kesulitan saya angkat anak asuh itu, kalau kesulitan kos bisa di rumah saya. Saya minta datanya yang itu tadi (Nur Riska), akan saya follow up, akan saya cari datanya," tuturnya, Kamis (12/1/2023) dilansir Kompas.com.
"Sedih saya mendapat kabar seperti itu," lanjut dia.
Sumaryanto menyebut, jika ada mahasiswa tidak mampu membayar UKT atau kesulitan, ia bisa mengajukan ke rektorat agar dapat keringanan biaya kuliah UNY.
"Kalau tidak bisa membayar kirim surat ke rektor, Insya Allah mesti saya bantu itu komitmennya," paparnya.