Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral, Utas soal Mahasiswi UNY Meninggal Saat Perjuangkan Keringanan UKT, Rektor UNY: Sedih Saya

Kompas.com - 13/01/2023, 15:29 WIB
Diva Lufiana Putri,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

 

Berjuang meminta keringanan UKT

RNF menyadari bahwa UKT yang harus ditanggungnya sangat berat.

Oleh karena itu dia berusaha dengan berkali-kali mengurus keringanan UKT.

Setelah merasa berkali-kali dipingpong saat mengurus keringanan UKT, akhirnya hanya bisa turun Rp 600.000 dari Rp 3,14 juta.

Di saat-saat waktu pembayaran UKT itu dia bahkan harus menerima bantuan dari teman-teman, DPA, dan kajur untuk patungan membantu membayar UKT-nya.

Karena biaya kuliah yang dinilai masih berat itu, RNF disebutkan mengambil cuti dan bekerja untuk membayar UKT semester berikutnya.

Namun pada 9 Maret 2021, Ganta menyebutkan RNF meninggal dunia, salah satunya dipicu karena penyakit hipertensi.

Respons Rektor UNY

Rektor Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) Sumaryanto menanggapi kisah mahasiswinya berinisial RNF yang meninggal dunia dan kisahnya viral di media sosial.

Menurut Surmaryanto, pihaknya sedih atas kasus ini. Apalagi RNF disebut sempat depresi karena tak mampu bayar kuliah.

Sumaryanto pun mengaku, kalau ia tahu ada mahasiswa gagal bayar UKT seperti kasus RNF, maka ia pun bisa mengangkat mahasiswa itu sebagai anak asuh dan menolongnya.

"Kalau kesulitan saya angkat anak asuh itu, kalau kesulitan kos bisa di rumah saya. Saya minta datanya yang itu tadi (RNF), akan saya follow up, akan saya cari datanya," tuturnya, Kamis (12/1/2023) dilansir kompas.com.

"Sedih saya mendapat kabar seperti itu," tambah dia.

Ia lantas menyebut, jika seseorang mahasiswa tidak mampu bayar atau kesulitan, ia bisa mengajukan ke rektorat agar dapat pengurangan biaya kuliah UNY.

"Kalau tidak bisa membayar kirim surat ke rektor, Insya Allah mesti saya bantu itu komitmennya," paparnya.

Baca juga: Berkaca Kejadian di UNY, Kemendikbud Harap Tidak Terjadi Lagi

Rektor UNY: Tak ingin mahasiswa gagal karena biaya

Ia juga menyebut, pihaknya tidak ingin mahasiswi gagal lantaran karena biaya kuliah di UNY.

"Jadi kami tidak ingin, keluarga besar kami tidak selesai studi hanya masalah uang, maka ajukan surat ke rektor. Kalau bukan UNY yang membantu, Sumaryanto secara pribadi," sambungnya.

Terkait biaya UKT, menurut Rektor UNY, ada mekanisme untuk pengajuan penurunan nominal.

"Diketahui orangtua, juga pimpinan mengajukan ke rektor, bisa penundaan, bisa penurunan, bisa pembebasan. Pasti surat itu saya disposisi mohon untuk dipelajari, nanti jajaran biasanya Pak WR II," bebernya.

Ia juga menyebut, jika seorang mahasiswa kekurangan, bisa langsung ke rektor untuk dicari solusinya.

"Silahkan komplain kepada rektor, Pak Kami itu nggak kuat kalau diturunkan sekian. Itu pasti saya temui, kuatnya berapa tho Mas? Soalnya kenapa tho Mas? Kenapa tho Mba?" tuturnya.

(Sumber: Kompas.com/Wijaya Kusuma | Editor : Khairina)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

Dibuka Hari Ini, Berikut Cara Daftar Akun PPDB Jateng 2024

Dibuka Hari Ini, Berikut Cara Daftar Akun PPDB Jateng 2024

Tren
6 Kandidat Pilpres Iran, Mantan Presiden Mahmoud Ahmadinejad Dicoret

6 Kandidat Pilpres Iran, Mantan Presiden Mahmoud Ahmadinejad Dicoret

Tren
Ketika Makam Mbah Moen di Mekkah Tak Pernah Sepi Peziarah...

Ketika Makam Mbah Moen di Mekkah Tak Pernah Sepi Peziarah...

Tren
Jerat Judi Online dan Narkoba di Lingkungan Kepolisian, Kompolnas: Ironis…

Jerat Judi Online dan Narkoba di Lingkungan Kepolisian, Kompolnas: Ironis…

Tren
Bulan Disebut Mulai Menjauh dari Bumi, Kecepatannya Setara dengan Pertumbuhan Kuku Manusia

Bulan Disebut Mulai Menjauh dari Bumi, Kecepatannya Setara dengan Pertumbuhan Kuku Manusia

Tren
Deretan Korban Tewas karena Judi Online, Terbaru Polwan Bakar Suami di Mojokerto

Deretan Korban Tewas karena Judi Online, Terbaru Polwan Bakar Suami di Mojokerto

Tren
Ramai soal Uang Rp 10.000 Dicoret-coret, Pelaku Terancam Denda Rp 1 M

Ramai soal Uang Rp 10.000 Dicoret-coret, Pelaku Terancam Denda Rp 1 M

Tren
Judi Online Makan Korban Aparat TNI dan Polri, Bukti Bom Waktu Berantas Setengah Hati?

Judi Online Makan Korban Aparat TNI dan Polri, Bukti Bom Waktu Berantas Setengah Hati?

Tren
Mengenal 'Bamboo School' Thailand, Sekolah yang Dikelola Sendiri oleh Siswanya

Mengenal "Bamboo School" Thailand, Sekolah yang Dikelola Sendiri oleh Siswanya

Tren
Rangkuman “Minggu Kriminal” di Pati, Ada Pengeroyokan, Pembunuhan, Perampokan

Rangkuman “Minggu Kriminal” di Pati, Ada Pengeroyokan, Pembunuhan, Perampokan

Tren
Mengapa Bendera Putih Jadi Simbol Tanda Menyerah? Ini Alasannya

Mengapa Bendera Putih Jadi Simbol Tanda Menyerah? Ini Alasannya

Tren
Jakarta Fair 2024: Harga Tiket, Cara Beli, dan Daftar Musisi

Jakarta Fair 2024: Harga Tiket, Cara Beli, dan Daftar Musisi

Tren
Sosok di Balik Akun FB Icha Shakila yang Minta Ibu Lecehkan Anak Belum Terungkap, Siapa Dalangnya?

Sosok di Balik Akun FB Icha Shakila yang Minta Ibu Lecehkan Anak Belum Terungkap, Siapa Dalangnya?

Tren
UPDATE Ranking BWF Indonesia Usai Indonesia Open 2024

UPDATE Ranking BWF Indonesia Usai Indonesia Open 2024

Tren
Mantan Wakil Bendahara TKN Prabowo-Gibran, Simon Aloysius Jadi Komisaris Utama Pertamina

Mantan Wakil Bendahara TKN Prabowo-Gibran, Simon Aloysius Jadi Komisaris Utama Pertamina

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com