Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dianggap Berbahaya, Latto-latto Sempat Dilarang di Berbagai Negara, Apa Alasannya?

Kompas.com - 09/01/2023, 16:45 WIB
Diva Lufiana Putri,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

Badan tersebut juga mengumumkan akan menguji latto-latto dari selusin perusahaan untuk menentukan berapa kecepatan dan potensi pecahnya, sebelum melarangnya.

Larangan ini pun menarik perhatian komunitas Society for the Prevention of Blindness untuk melawan bahaya latto-latto, terutama potensi merusak dan membutakan mata.

Di sisi lain, Consumer Product Safety Commission (CPSC) turut menganggap clackers ball sebagai permainan yang berbahaya.

Anggapan berbahaya dan larangan terhadap latto-latto membuat para orang tua kala itu merasa senang.

Sebab, mereka terbebas dari bunyi konstan "tek tek tek" dari dua bola clackers yang dibenturkan.

Kendati begitu, mainan ini kembali muncul dengan bahan plastik yang lebih tahan lama.

Bahan baru ini memungkinkan latto-latto dimainkan tanpa takut terkena serpihan pecahan dan kehilangan penglihatan.

Sayangnya, bahan tersebut tak membuat anak-anak kembali tertarik memainkan latto-latto atau clackers ball.

Baca juga: Viral, Foto Patung Kuno Disebut Memegang latto-latto, Sejarawan Undip Beri Klarifikasi

Dilarang di Mesir karena menghina presiden

Bertahun-tahun kemudian, tepatnya pada 2017, di Mesir, masyarakat sempat terkena demam permainan latto-latto.

Namun, seperti dikutip New Arab, 9 November 2017, pemerintah Mesir justru melarang keras pedagang kaki lima menjual clackers ball.

Pasalnya, masyarakat setempat menjuluki latto-latto sebagai "bola Sisi" yang mengacu pada buah zakar Presiden Mesir Abdul Fattah al-Sisi.

Julukan itu pun dianggap telah menghina presiden yang berkuasa sejak Juni 2014 ini.

"Kepala Direktorat telah memutuskan tegas menghadapi pedagang mainan ini dan menertibkan semua perilaku negatif yang membuat marah warga," demikian larangan tersebut, dikutip dari New Arab.

Bahkan, sumber mengatakan kepada situs berita online Rassd, Kementerian Pendidikan Mesir telah memerintahkan para guru untuk menyita mainan ini dari siswa di sekolah milik negara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com