KOMPAS.com - Lonjakan kasus Covid-19 di China membuat banyak negara siaga.
Pekan lalu, hampir setengah dari 212 penumpang yang tiba di bandara Milan, Italia dari China dinyatakan Covid-19.
Beberapa negara telah memberlakukan pengetatan perjalanan bagi turis dari China untuk mencegah kasus Covid-19 impor.
Baca juga: Booster Kedua, sampai Kapan Masyarakat Harus Vaksin Covid-19?
Berikut deretan negara yang memperketat kedatangan turis dari China ke negaranya.
Dikutip dari CNN, Jepang meminta semua pelancong yang pernah ke China atau telah melakukan perjalanan ke sana dalam waktu tujuh hari akan diuji pada saat kedatangan mulai Jumat (30/12/2022).
Selain itu, pemerintah Jepang juga membatasi jumlah penerbangan dari dan ke China.
Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida menuturkan, pembatasan ini merujuk pada minimnya data resmi pemerintah China.
"Sementara ada informasi bahwa infeksi menyebar dengan cepat di China daratan, kekhawatiran telah berkembang di Jepang karena sulit untuk memahami situasi secara detail," kata dia.
Baca juga: Kombinasi Vaksin Covid-19 Booster Kedua untuk Lansia, Apa Saja?
Otoritas India menerapkan pedoman serupa pada pelancong tidak hanya dari China, tetapi juga beberapa negara terdekat termasuk Jepang, Korea Selatan, dan Thailand mulai 1 Januari 2023.
Kebijakan ini bertujuan untuk memastikan bahwa Covid tidak menyebar dengan cepat seperti yang terjadi di China.
Taiwan juga mengumumkan tes wajib pada saat kedatangan bagi para pelancong yang datang dari China pada Rabu (28/12/2022).
Mereka telah melarang turis China sejak pandemi dan hanya mengizinkan warga negara China untuk berkunjung karena alasan bisnis atau keluarga.
Baca juga: Lokasi Vaksin Covid-19 Booster Kedua untuk Lansia di Jakarta, Mana Saja?
Sementara itu, Amerika Serikat mulai Kamis (5/1/2023) akan mewajibkan semua pelancong dari China untuk menunjukkan tes Covid-19 negatif sebelum terbang ke negara itu.
Penumpang yang terbang ke AS dari China juga perlu menjalani tes tidak lebih dari dua hari sebelum terbang.