Sebelumnya, Arak Bali pernah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).
Penetapan tersebut termaktub dalam Surat Keputusan Mendikbudristek Nomor 414/P/2022 tenatng Penetapan Warisan Budaya Tak Benda Indonesia 2022.
Bahkan, pada perhelatan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) 2022 lalu, minuman khas Bali ini menjadi salah satu suvenir.
Dilansir dari Kompas.com (13/11/2022),s arak Bali adalah minuman yang terbuat dari bahan baku lokal dan dibuat secara tradisional dan turun-temurun.
Minuman ini mengandung alkohol, yakni ethil alkohol atau etanol (C2H5OH).
Proses pembuatan arak bali dilakukan melalui fermentasi dan distilasi dari bahan hasil pertanian yang mengandung karbohidrat.
Beberapa bahan yang dapat digunakan, di antaranya nira pohon kelapa, pohon enau (aren), dan pohon ental (lontar).
Nantinya, nira akan dikumpulkan ke dalam gentong berukuran besar. Kemudian diberi serabut kelapa lalu disimpan selama dua sampai tiga hari untuk proses fermentasi.
Selain serabut kelapa, petani juga sering kali mneggunakan kulit kayu bayur atau kutat.
Setelah proses fermentasi, kadar alkohol nira akan meninggak sehingga mengibah cita rasa tak tekstur.
Selanjutnya, air hasil fementasi ini disuling selama sekitar 12 jam.
Baca juga: Mengenal Arak Bali yang Jadi Warisan Budaya Takbenda Indonesia
Dilansir dari laman Badan Pengawan Obat dan Makanan (BPOM), arak Bali berkhasiat untuk menghangatkan tubuh.
Minuman ini juga mampu menurunkan demam, obat rematik dan diabetes dan meremajakan kulit.
Untuk mendapatkan khasiat arak Bali berupa menurunkan demam, Anda cukup mencelupkan sapu tangan ke satu sloki arak dan meletakkannya di bawah pusar selama 1-2 menit.
Arak Bali ini kerap ditemui dalam upacara adat di Bali.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.