Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gubernur Bali Tetapkan Tanggal 29 Januari sebagai Hari Arak Bali

Kompas.com - 25/12/2022, 15:30 WIB
Alinda Hardiantoro,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

 

Mengenal arak Bali

Sebelumnya, Arak Bali pernah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).

Penetapan tersebut termaktub dalam Surat Keputusan Mendikbudristek Nomor 414/P/2022 tenatng Penetapan Warisan Budaya Tak Benda Indonesia 2022.

Bahkan, pada perhelatan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) 2022 lalu, minuman khas Bali ini menjadi salah satu suvenir.

Dilansir dari Kompas.com (13/11/2022),s arak Bali adalah minuman yang terbuat dari bahan baku lokal dan dibuat secara tradisional dan turun-temurun.

Minuman ini mengandung alkohol, yakni ethil alkohol atau etanol (C2H5OH).

Proses pembuatan arak bali dilakukan melalui fermentasi dan distilasi dari bahan hasil pertanian yang mengandung karbohidrat.

Beberapa bahan yang dapat digunakan, di antaranya nira pohon kelapa, pohon enau (aren), dan pohon ental (lontar).

Nantinya, nira akan dikumpulkan ke dalam gentong berukuran besar. Kemudian diberi serabut kelapa lalu disimpan selama dua sampai tiga hari untuk proses fermentasi.

Selain serabut kelapa, petani juga sering kali mneggunakan kulit kayu bayur atau kutat.

Setelah proses fermentasi, kadar alkohol nira akan meninggak sehingga mengibah cita rasa tak tekstur.

Selanjutnya, air hasil fementasi ini disuling selama sekitar 12 jam.

Baca juga: Mengenal Arak Bali yang Jadi Warisan Budaya Takbenda Indonesia

Khasiat arak Bali

Dilansir dari laman Badan Pengawan Obat dan Makanan (BPOM), arak Bali berkhasiat untuk menghangatkan tubuh. 

Minuman ini juga mampu menurunkan demam, obat rematik dan diabetes dan meremajakan kulit.

Untuk mendapatkan khasiat arak Bali berupa menurunkan demam, Anda cukup mencelupkan sapu tangan ke satu sloki arak dan meletakkannya di bawah pusar selama 1-2 menit.

Arak Bali ini kerap ditemui dalam upacara adat di Bali.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

Konsumsi Vitamin C Berlebihan Bisa Sebabkan Batu Ginjal, Ketahui Batas Amannya

Konsumsi Vitamin C Berlebihan Bisa Sebabkan Batu Ginjal, Ketahui Batas Amannya

Tren
Melestarikan Zimbabwe Raya

Melestarikan Zimbabwe Raya

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 5-6 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 5-6 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Kronologi dan Motif Suami Mutilasi Istri di Ciamis | Peluang Indonesia vs Guinea

[POPULER TREN] Kronologi dan Motif Suami Mutilasi Istri di Ciamis | Peluang Indonesia vs Guinea

Tren
5 Kasus Pembunuhan Mutilasi yang Jadi Sorotan Dunia

5 Kasus Pembunuhan Mutilasi yang Jadi Sorotan Dunia

Tren
Daftar Terbaru Kereta Ekonomi New Generation dan Stainless Steel New Generation, Terbaru KA Lodaya

Daftar Terbaru Kereta Ekonomi New Generation dan Stainless Steel New Generation, Terbaru KA Lodaya

Tren
Daftar Sekolah Kedinasan yang Buka Pendaftaran pada Mei 2024, Lulus Bisa Jadi PNS

Daftar Sekolah Kedinasan yang Buka Pendaftaran pada Mei 2024, Lulus Bisa Jadi PNS

Tren
Sering Dikira Sama, Apa Perbedaan Psikolog dan Psikiater?

Sering Dikira Sama, Apa Perbedaan Psikolog dan Psikiater?

Tren
Benarkah Kucing Lebih Menyukai Manusia yang Tidak Menyukai Mereka?

Benarkah Kucing Lebih Menyukai Manusia yang Tidak Menyukai Mereka?

Tren
Banjir di Sulawesi Selatan, 14 Orang Meninggal dan Ribuan Korban Mengungsi

Banjir di Sulawesi Selatan, 14 Orang Meninggal dan Ribuan Korban Mengungsi

Tren
Buah-buahan yang Aman Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Buah-buahan yang Aman Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Tren
BPOM Rilis Daftar Suplemen dan Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Rinciannya

BPOM Rilis Daftar Suplemen dan Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Rinciannya

Tren
Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Tren
Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Tren
Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com