Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Jaya Suprana
Pendiri Sanggar Pembelajaran Kemanusiaan

Penulis adalah pendiri Sanggar Pembelajaran Kemanusiaan.

"Auf Wiedersehen", Timnas Jerman

Kompas.com - 03/12/2022, 06:38 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

LAGI-lagi sistem aritmatika babak awal Piala Dunia memakan korban! Meski berhasil menaklukkan Kosta Rika dalam matchday terakhir Grup E Piala Dunia 2022 di Al Bayt Stadium pada Kamis (1/12/2022), timnas Jerman harus rela pulang kandang akibat tidak lolos ke babak 16 besar.

Dalam pertarungan tersebut, sebenarnya Jerman berhasil unggul dengan skor 4-2 atas Kosta Rika. Namun, berdasar aritmatika babak awal Piala Dunia, Jerman dipastikan gagal lolos ke babak 16 besar setelah secara believe it or not timnas Jepang sukses mengalahkan timnas Spanyol dengan skor 2-1.

Alhasil Jerman terpaksa bergabung ke kereta pulang kandang segerbong nahas nasib bersama Ekuador, Iran, Wales, Arab Saudi, Meksiko, Denmark, Tunisia, Belgia, Kanada, Kosta Rika.

Sementara Qatar tidak perlu pulang kandang, sebab kebetulan sang tuan rumah Piala Dunia 2022.

Sebagai seorang insan warga Indonesia yang sempat sedasawarsa belajar dan mengajar di Jerman, saya mengungkap belasungkawa atas tragedi sepakbola yang menimpa sang empat kali juara Piala Dunia.

Apalagi pada tahun 1974, kebetulan saya masih bermukim di Jerman, maka ikut bereuforia bersama warga Jerman ketika tim Der Panzer dengan para maha bintang Beckenbauer, Mueller, Netzer, Vogt, Maier di bawah asuhan Helmut Schoen menaklukkan Belanda di final Piala Dunia.

Pada masa itu memang sepakbola Jerman sedang berada pada masa puncak kejayaan.
Namun 46 tahun kemudian pada 2022, tim nasional Jerman sedang berada pada titik nadir kejayaan paling rendah akibat terbukti pada babak awal Piala Dunia di Qatar sudah masuk kotak pecundang, meski mengalahkan Kosta Rika serta seri melawan Spanyol, namun kalah jumlah gol ketimbang Spanyol meski Spanyol dikalahkan oleh Jepang.

Sementara gol ke dua Jepang yang mengungguli Spanyol serta menyebabkan Jerman tersingkir diragukan keabsahannya akibat wasit tidak melihat bahwa bola sudah ke luar lapangan.

Namun apapun alasannya terpaksa kali ini saya mengucapkan Auf Wiedersehen, Timnas Jerman.

Insya Allah, selama empat tahun ke depan, timnas Jerman akan gigih berjuang agar lolos babak pra kualifikasi demi kembali berlaga dengan kondisi yang lebih prima di gelanggang Piala Dunia 2026.

Naskah sederhana ini membuktikan bahwa untuk berhasil meraih gelar juara dunia sepakbola di Piala Dunia di mana segenap kesebelasan pada hakikatnya seimbang dalam kemampuan, memang daya bakat, keterampilan, semangat atau sihir masih belum cukup.

Secara empiris sudah terbukti bahwa keberuntungan atau kenahasan memang apa boleh bukan hanya senantiasa ikut menentukan siapa akhirnya akan berhasil atau gagal tampil sebagai juara dunia. Namanya juga takdir!

Anda tidak percaya takdir? Tak masalah sebab berarti sederhana saja, takdir Anda adalah tidak percaya takdir. AMIN.

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Konjungsi Jupiter-Merkurius dan Mars-Bulan Hiasi Langit Malam Ini, Catat Jamnya!

Konjungsi Jupiter-Merkurius dan Mars-Bulan Hiasi Langit Malam Ini, Catat Jamnya!

Tren
Apakah Gula Dapat Memicu Asam Lambung Naik? Berikut Penjelasannya

Apakah Gula Dapat Memicu Asam Lambung Naik? Berikut Penjelasannya

Tren
Harta Kekayaan Muhammad Rizky Alamsyah, Pegawai Kemenhub yang Dinonaktifkan Imbas Istri Pamer Kemewahan

Harta Kekayaan Muhammad Rizky Alamsyah, Pegawai Kemenhub yang Dinonaktifkan Imbas Istri Pamer Kemewahan

Tren
Pemanfaatan 'Artificial Intelligence' untuk Marketing Produk UMKM

Pemanfaatan "Artificial Intelligence" untuk Marketing Produk UMKM

Tren
Apakah Marah dan Bertengkar Membatalkan Puasa?

Apakah Marah dan Bertengkar Membatalkan Puasa?

Tren
Ramai soal Pendidikan Dinilai Penipuan, Pengamat: Jangan Samakan dengan Nasib Bill Gates

Ramai soal Pendidikan Dinilai Penipuan, Pengamat: Jangan Samakan dengan Nasib Bill Gates

Tren
Daftar Kasus Bea Cukai yang Jadi Sorotan Publik, Terbaru Mobil Masuk Apron Bandara

Daftar Kasus Bea Cukai yang Jadi Sorotan Publik, Terbaru Mobil Masuk Apron Bandara

Tren
Link, Syarat, dan Cara Daftar Mudik Gratis Pemprov Jatim, Sudah Mulai Dibuka Hari Ini

Link, Syarat, dan Cara Daftar Mudik Gratis Pemprov Jatim, Sudah Mulai Dibuka Hari Ini

Tren
Cocok Jadi Takjil Buka Puasa, Ini 10 Manfaat Blewah untuk Kesehatan

Cocok Jadi Takjil Buka Puasa, Ini 10 Manfaat Blewah untuk Kesehatan

Tren
Ramadhan di Negara Nordik, Serunya Mencari 'Aliran' Puasa di Wilayah yang Punya Matahari Tengah Malam

Ramadhan di Negara Nordik, Serunya Mencari "Aliran" Puasa di Wilayah yang Punya Matahari Tengah Malam

Tren
Ramai soal Bunga Disebut Tulip Bisa Dimakan, Pakar: Itu Kecombrang

Ramai soal Bunga Disebut Tulip Bisa Dimakan, Pakar: Itu Kecombrang

Tren
Lowongan Kerja Tenaga Pendukung di Kemenko Perekonomian Gaji Rp 5 Juta

Lowongan Kerja Tenaga Pendukung di Kemenko Perekonomian Gaji Rp 5 Juta

Tren
Pendaftaran SBMPTN 2023, Berikut Syarat, Biaya, dan Prosedurnya

Pendaftaran SBMPTN 2023, Berikut Syarat, Biaya, dan Prosedurnya

Tren
Jadwal Libur dan Cuti Bersama Lebaran 2023

Jadwal Libur dan Cuti Bersama Lebaran 2023

Tren
Jadwal Ujian SBMPTN 2023, Catat Tanggal Pendaftaran dan Pelaksanaannya

Jadwal Ujian SBMPTN 2023, Catat Tanggal Pendaftaran dan Pelaksanaannya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+