Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Black Friday Hari Ini, Hari Belanja dan Diskon Besar-besaran Setelah Thanksgiving

Kompas.com - 25/11/2022, 08:32 WIB
Diva Lufiana Putri,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

Dikutip dari laman History, banyak turis yang membanjiri kota untuk menonton pertandingan sepak bola antara Angkatan Laut AS dan Angkatan Darat AS.

Usai pertandingan, pengunjung pergi berbelanja di toko-toko Philadelphia. Di tengah padatnya orang, para pengutil memanfaatkan situasi dengan merampok barang dagangan.

Namun, petugas keamanan saat itu tengah bekerja ekstra menangani lalu lintas padat. Mereka pun kewalahan mengamankan kondisi yang semakin tidak kondusif.

Baca juga: Selamat Hari Guru Nasional 2022, Ini 20 Link Twibbon dan Ucapan Hari Guru

Jadi hari belanja

Peristiwa kelam sehari setelah libur Thanksgiving membuat Black Friday memiliki konotasi negatif.

Pada 1961, pedagang di Philadelphia mencoba mengubah istilah Jumat Hitam menjadi Jumat Besar (Big Friday) untuk menghilangkan pikiran negatif. Sayangnya, upaya ini tidak berhasil.

Hingga pada akhir 1980-an, pedagang menemukan cara memusnahkan bayangan negatif dan mengubah Black Friday menjadi lebih positif.

Mereka menggunakan konsep keuntungan "merah ke hitam", dan memberikan diskon besar-besaran untuk menarik pelanggan.

Hingga kini, istilah Black Friday lebih identik dengan belanja dan diskon besar-besaran setelah Thanksgiving dan menjelang hari raya Natal.

Hari ini berhasil membawa keuntungan besar bagi para pedagang dan disebut sebagai hari paling konsumtif.

Bahkan dalam beberapa tahun terakhir, Black Friday juga diikuti hari belanja lain, termasuk Small Business Saturday untuk mendorong pembeli mengunjungi pengecer lokal.

Ada juga Cyber Monday, yaitu sebagai media mempromosikan belanja online. Tak ketinggalan, ada Giving Tuesday yang berfungsi memacu masyarakat berdonasi.

Baca juga: Kumpulan Ucapan Hari Guru Nasional dalam Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com