Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rawan Gempa dan Banjir, Perlukah Mitigasi Bencana Masuk ke Dalam Kurikulum?

Kompas.com - 23/11/2022, 18:30 WIB
Nur Rohmi Aida,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

“Perlu. Selain karena Indonesia adalah daerah rawan bencana, tren ke depan sepertinya juga makin rawan karena ulah manusia,” ujar Ina ketika dihubungi Kompas.com, Rabu (23/11/2022).

Pihaknya menilai kurikulum mitigasi bencana ini sebaiknya dimulai bahkan sejak jenjang pendidikan TK.

Adapun pendidikan tersebut menurutnya bisa dilakukan dengan menggandeng berbagai pihak yang memang mengerti, seperti misalnya lembaga-lembaga penanggulangan bencana.

Lebih lanjut Ina menilai, kurikulum saat ini, sebetulnya sudah bisa dimanfaatkan untuk mengakomodasi kebutuhan tersebut.

Baca juga: Ini 2 Skema Bantuan Rumah Pemerintah untuk Korban Gempa Cianjur

“Dengan adanya merdeka belajar, problem-based teaching, sekolah bisa menggunakan konten lokal, melihat potensi bencana di daerah masing-masing apakah gempa, banjir, longsor, gunung meletus, dan sebagainya,” kata dia.

Selain itu, sekolah juga bisa menggunakan local wisdom yang ada.

“Dari zaman dulu orang-orang setempat sebetulnya sudah punya cara-cara sendiri untuk mengantisipasi bencana. Ini juga bisa diturunkan ke generasi berikutnya supaya tidak hilang,” kata dia.

Pihaknya menegaskan hal tersebut bisa dikombinasikan dengan teknologi zaman sekarang.

Hal yang diperlukan selanjutnya menurut dia adalah mengajak siswa berpikir lebih jauh bagaimana meminimalisir bencana terjadi di kemudian hari.

“Kita berharap ada aksi-aksi nyata dari para siswa ke depannya. Dengan demikian kita berharap mereka bisa menjadi impact player sejak di bangku sekolah,” ujar dia.

Baca juga: Selain Sesar Cimandiri, Ada Sejumlah Sumber Gempa Lain di Jabar dan Jakarta yang Patut Diwaspadai

Pihaknya mengatakan siswa juga bisa diajak untuk berpikir kritis bagaimana agar dana-dana pengumpulan bencana tak diselewengkan agar tak bermunculan pihak-pihak yang memanfaatkan kesempatan dalam kebencanaan.

Dikutip dari Kompas.com, 7 Januari 2019, soal edukasi dan mitigasi bencana dimasukkan kurikulum pendidikan sebetulnya sudah diinstruksikan oleh Presiden joko Widodo sejak 2019 lalu.

"Sebagai negara di tempat rawan bencana alam, ring of fire, kita harus siap merespons dan tanggung jawab menghadapi segala bencana alam. Saya minta edukasi lebih baik, konsisten dan lebih dini bisa masuk ke dalam muatan sistem pendidikan kita," ujar Presiden Jokowi saat itu.

Pihaknya meyakini, jika muatan edukasi dan mitigasi bencana masuk dalam materi pendidikan, maka Indonesia akan jauh lebih siap menghadapi bencana.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com