Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BMKG Sebut Puncak Es Papua Akan Hilang pada 2025, Ini Dampaknya

Kompas.com - 08/11/2022, 19:30 WIB
Retia Kartika Dewi,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengatakan bahwa gletser atau lapisan es di Puncak Jaya, Papua, akan hilang atau mencair secara keseluruhan pada 2025. 

Hal itu disampaikan oleh Kepala Departemen Perubahan Iklim BMKG, Dodo Gunawan.

"Salju di Puncak Jaya akan segera hilang. Penyebabnya pemanasan global," ujar Dodo saat dihubungi Kompas.com, Selasa (8/11/2022).

"Suhu naik di atas titik beku di atas sana. (Hal itu diketahui) dari foto satelit dan foto udara," lanjut dia.

Baca juga: Bagaimana Pencairan Es dan Gletser Menaikkan Permukaan Air Laut?

Gletser Puncak Jaya Papua

Sebagai informasi, gletser tropis adalah salah satu dari segelintir kejadian alam yang tersisa di dunia.

Di Indonesia, gletser tropis ini terletak di sebuah gunung dekat Puncak Jaya di provinsi paling timur di Papua.

Sayangnya, gletser ini telah kehilangan lapisan dan ketebalan es yang cukup cepat dalam dua dekade terakhir. Dampaknya, salju akan benar-benar hilang hanya dalam waktu beberapa tahun.

Dodo menjelaskan, gletser Papua adalah sisa dari gletser yang telah ada selama sekitar 5.000 tahun.

"Ini adalah salah satu dari sedikit gletser tropis yang tersisa, selain di Amerika Selatan dan Afrika," ujar Dodo.

Suhu global mencairkan gletser

Dikutip dari Arab News, (27/3/2022), meskipun gletser telah mencair selama bertahun-tahun, namun peningkatan suhu global dan berkurangnya curah hujan mempercepat penipisan gletser.

Ini juga diperparah dengan fenomena El Nino atau fenomena yang menyebabkan air laut tropis dan suhu atmosfer menjadi lebih hangat.

Sementara itu, Wakil Direktur Riset Iklim dan Kualitas Udara BMKG Donaldi Permana mengatakan, pada masa revolusi industri tahun 1850, luas total gletser di pegunungan Puncak Jaya diperkirakan sekitar 20 kilometer persegi.

Dia menjelaskan, pada 2002, tutupan es di kawasan itu akan berkurang dua km persegi dan 0,34 km persegi pada Mei 2020.

"Ketebalan gletser telah menurun sejak 2010 ketika berada di 32 meter, dan menjadi 22 meter pada 2016," ujar Donaldi.

Pada 2021, ketebalan es menipis sekitar delapan meter.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com