Hipersomnia adalah kantuk berlebih dapat disebabkan oleh hal-hal di luar penyakit.
"Hipersomsia atau kantuk berlebihan itu penyebabnya banyak. Penyebab yang paling wajar dan paling ringan adalah kurang tidur," kata Andreas.
Baca juga: 7 Cara agar Tidak Mendengkur Saat Tidur
Andreas mengatakan, remaja sering kali mengalami behaviorally induced insufficient sleep syndrome (BIISS).
Menurut NCBI, BIISS ditandai dengan rasa kantuk yang berlebihan di siang hari dan tidur yang jauh lebih lama dari biasanya.
"(Penyebabnya) ya bisa karena banyak tugas, kehidupan sosial, main game, nonton sampai larut malam sehingga mengorbankan waktu tidur," kata Andreas.
Adapun kebutuhan tidur pada usia remaja imbuh Andreas, masih 8,5 sampai 9,25 jam.
Baca juga: Mengapa Kita Bangun Tidur dengan Wajah Jelek? Ini Penjelasan Ilmiahnya
Apabila merasa kantuk berlebihan (hipersomnia) terjadi terus menerus, Anda bisa memperbaiki pola tidur Anda untuk mengatasi hal tersebut.
Sebab, hipersomnia yang terjadi secara terus menerus dapat mengganggu aktivitas Anda.
"Buat rutin jam tidur dan jadwal tidur. Jam tidur dan jam bangunnya rutin dulu," ungkap Andreas.
Kalau gejala hipersomnia masih saja terasa setelah Anda memperbaiki jam tidur, Andreas menganjurkan untuk segera dilakukan pemeriksaan di laboratorium tidur.
Baca juga: Sering Terbangun Tengah Malam? Kenali Waktu Minum Terakhir Sebelum Tidur
Dilansir dari Verywell Health, aktivitas tidur memiliki beberapa tahapan, di antaranya:
Tahap pertama dari siklus tidur adalah periode transisi antara terjaga dan tidur.
Pada tahapan ini, seseorang masih bisa dibangunkan karena mereka belum sepenurnya tertidur.
Pada tahap ini, aktivitas tidur Anda ditandai dengan menurunkan kesadaran pada segala hal yang ada di sekitar Anda.