Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rully Raki
Dosen

Pemerhati Sosial dan Pembangunan

Masyarakat Lokal di Tengah Pusaran Pembangunan Pariwisata

Kompas.com - 26/09/2022, 14:02 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Bagi masyarakat lokal seperti di NTT, terpeliharanya tradisi, kelestarian alam, kehidupan yang harmonis dan damai merupakan prioritas utama mereka.

Sejak masa pra-kolonial sampai masa datangnya para misionaris hingga terbentuknya republik ini, hampir sulit ditemukan permasalahan yang cukup genting berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan hidup masyarakat lokal.

Banyak kebutuhan baru muncul seiring dengan perkembangan zaman dan  gerak pembangunan yang masif yang menyentuh wilayah dan ruang-ruang kehidupan mereka. Tidak dapat dipungkiri, persoalan sosial dan ekonomi muncul ketika masyarakat lokal tersentuh oleh modernisasi-pembangunan.

Lalu bagaimana? 

Ada hal penting yang tidak boleh diabaikan para regulator maupun ekseskutor pembangunan.

Pertama, pembangunan mestinya selalu menukik dan mengakomodasi hal yang dibutuhkan dan menguntungkan masyarakat setempat.

Untuk sampai pada hal itu, perlu upaya serius untuk menyertakan masyarakat lokal secara aktif dan dominan di setiap proses pembangunan di daerah mereka.

Dengan kata lain, pemerintah mestinya bisa bermanuver sehingga masyarakatlah yang harus menjadi aktor utama untuk menetukan dan menjalankan apa yang mereka inginkan dalam pembangunan di daerah mereka.

Baca juga: Indonesia, Malaysia, dan Thailand Sepakat Revitalisasi Industri Pariwisata

Pembangunan yang demikian, akan menjadi pembangunan milik masyarakat. Situasi itu akan membuat masyarakat semakin termotivasi untuk mewujudkan proses dan tujuan pembangunan dalam bentuk apa pun.

Hal itu akan membuat pembangunan tidak akan menjadi hal yang asing atau memincu permasalahan. Pembangunan malah akan sanggup membuat warga lokal semakin solid dan mendukung agar pembangunan sejalan dengan tradisi serta memberikan keamanan pada ruang hidup mereka.

Kedua, seperti yang dilakukan Sandiaga Uno di awal tulisan ini. Pemerintah seharusnya mendukung, menjaga, dan mempromosikan potensi masyarakat lokal. Biarkanlah masyarakat yang berakselerasi dalam proses pembangunan.

Dengan kata lain, ruang-ruang kreatif dan pemberdayaan masyarakat lokal harus diperbesar.

Ernesto Sirolli (2012), pekerja senior di sebuah lembaga swadaya (LSM) internasional di Afrika, pernah berbicara pada acara TED Talks. Ia mengatakan, langkah pertama adalah mendengarkan mereka yang ingin anda bantu, dan masuklah dalam proses mereka untuk menolong diri sendiri.

Ini menjadi salah satu rahasia berhasilnya proses pembangunan di daerah-daerah sulit.

Kiranya hal-hal itu mampu memberikan pijakan bagi masyarakat lokal di tengah pusaran pembangunan yang sarat dengan berbagai kepentingan.

Masyarakat membutuhkan pembangunan. Hanya bagaimana proses, pendekatan, dan tujuan pembangunan itu yang tidak memarjinalkan mereka, tetapi justru menjadi bagian dari mereka.

Maka, pastikanlah pendekatan yang kontekstual serta memelihara warga lokal. Pastikan juga ruang keterlibatan kreatif dan akselerasi mereka, serta bagiamana posisi masyarakat lokal dengan tradisi dan hamonisasi kehidupan manusia dan alamnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com