"Misalnya beli minyak Rusia via China, sehingga risiko politiknya jauh lebih rendah. Kalau tidak, sebaiknya mencari sumber minyak lainnya," ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno juga menyebutkan bahwa Rusia menawarkan minyaknya dengan diskon 30 persen dari tarif internasional.
Karenanya, Indonesia dinilai berpotensi mengekor negara-negara Asia lainnya termasuk China dan India yang lebih dulu membeli minyak mentah Rusia.
Hal ini berbeda dengan keputusan negara Barat, yang menghindari hubungan baik secara bilateral dengan Moskwa, setelah invasi Rusia ke Ukraina pada Februari 2022.
Baca juga: Menyoal Pencabutan Subsidi Minyak Goreng Curah...