Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meredakan Demam, Sebaiknya Kompres Hangat atau Dingin?

Kompas.com - 11/09/2022, 12:00 WIB
Diva Lufiana Putri,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

Pasalnya, saat seseorang mengalami heat stroke, justru harus dikompres dengan air dingin.

"Untuk heat stroke, kompres air dingin," ujar Andi.

Ia menjelaskan, heat stroke dan demam dapat dibedakan dari besaran suhu badannya. Suhu badan saat demam biasa umumnya berkisar 37,5-39 derajat celsius.

Sementara heat stroke, suhu badan di atas 39-40 derajat celsius dengan disertai gejala-gejala gangguan neurologis.

Andi mengimbuhkan, demam membutuhkan penanganan lebih lanjut apabila tidak turun meski sudah dikompres dan ada gejala dari penyakit tertentu.

"Kalau enggak turun dan ada gejala-gejala lain yang mengarah ke penyakit tertentu, ke dokter/klinik/puskesmas/rumah sakit," tutur dia.

Baca juga: 5 Cara Menurunkan Demam bagi Orang Dewasa Tanpa Konsumsi Obat

Gejala demam

Dikutip dari Kompas.com (15/9/2021), demam memiliki peran penting dalam membantu tubuh melawan infeksi. Umumnya, demam dapat hilang dalam beberapa hari.

Selain suhu tubuh meningkat, ada gejala lain yang mungkin timbul saat seseorang terkena demam:

  • Menggigil dan merasa kedinginan
  • Nafsu makan berkurang
  • Menunjukkan tanda-tanda dehidrasi
  • Kepekaan terhadap rasa sakit meningkat
  • Lemas dan merasa mengantuk
  • Sulit berkonsentrasi.

Sedangkan pada bayi yang mengalami demam, umumnya memiliki gejala sebagai berikut:

  • Pipi merah merona
  • Berkeringat atau lembap.

Jika demam tinggi, bayi juga mungkin akan terlihat rewel, kebingungan, linglung, bahkan kejang.

Baca juga: 6 Cara Alami Meredakan Demam Ketika Obat Tak Tersedia di Dalam Rumah

Penyebab demam

Peningkatan suhu tubuh di atas normal terjadi karena beberapa sebab, antara lain:

  • Virus seperti pilek atau infeksi saluran pernapasan atas (ISPA)
  • Bakteri seperti tonsilitis, pneumonia, atau infeksi saluran kemih
  • Beberapa penyakit kronis seperti rheumatoid arthritis (radang sendi) dan kolitis ulseratif (radang usus besar) yang dapat menyebabkan demam berlangsung selama lebih dari dua minggu
  • Beberapa penyakit tropis seperti malaria yang dapat menyebabkan serangan demam berulang atau demam tifoid
  • Heat stroke yang termasuk demam tanpa keringat sebagai salah satu gejalanya
  • Obat-obatan, beberapa orang rentan terhadap efek samping dari obat-obatan tertentu
  • Tumor ganas.

Seperti yang disampaikan Andi, demam umumnya akan turun dengan sendirinya.

Namun, saat demam tak kunjung turun, segera bawa ke layanan kesehatan untuk mendapat penanganan medis.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

4 Cara Mengaktifkan Kembali BPJS Kesehatan yang Nonaktif secara Online

4 Cara Mengaktifkan Kembali BPJS Kesehatan yang Nonaktif secara Online

Tren
Pernah Muncul di Meksiko, Awan Berlubang Juga Teramati di Jember

Pernah Muncul di Meksiko, Awan Berlubang Juga Teramati di Jember

Tren
Daftar 14 Pemain Naturalisasi Timnas Indonesia Era Shin Tae-yong

Daftar 14 Pemain Naturalisasi Timnas Indonesia Era Shin Tae-yong

Tren
Disebut Akan Diundur, Kapan Hasil UTBK SNBT 2024 Diumumkan?

Disebut Akan Diundur, Kapan Hasil UTBK SNBT 2024 Diumumkan?

Tren
Peneliti Ungkap Alasan Paus Orca di Eropa Sering Menyerang Kapal hingga Tenggelam

Peneliti Ungkap Alasan Paus Orca di Eropa Sering Menyerang Kapal hingga Tenggelam

Tren
Daftar 27 Negara yang Menjadi Anggota Uni Eropa, Mana Saja?

Daftar 27 Negara yang Menjadi Anggota Uni Eropa, Mana Saja?

Tren
Ini Alasan Toyota Jepang Resmi Hentikan Pengiriman dan Penjualan 3 Mobil

Ini Alasan Toyota Jepang Resmi Hentikan Pengiriman dan Penjualan 3 Mobil

Tren
Menang Pemilu, Narendra Modi Bakal Jadi PM India 3 Periode

Menang Pemilu, Narendra Modi Bakal Jadi PM India 3 Periode

Tren
Alami Auto Brewery Syndrome, Wanita Asal Kanada Mabuk 2 Tahun meski Tak Minum Alkohol

Alami Auto Brewery Syndrome, Wanita Asal Kanada Mabuk 2 Tahun meski Tak Minum Alkohol

Tren
Orang Indonesia Konsumsi Mikroplastik Terbanyak di Dunia, Apa Bahayanya?

Orang Indonesia Konsumsi Mikroplastik Terbanyak di Dunia, Apa Bahayanya?

Tren
Duduk Perkara Hasto Kristiyanto Diperiksa Polda Metro Jaya, Diduga Sebarkan Berita Bohong

Duduk Perkara Hasto Kristiyanto Diperiksa Polda Metro Jaya, Diduga Sebarkan Berita Bohong

Tren
Cara Login Menggunakan Fingerprint atau Face Recognition di Aplikasi Mobile JKN

Cara Login Menggunakan Fingerprint atau Face Recognition di Aplikasi Mobile JKN

Tren
Kartu Lansia Jakarta Cair Juni 2024, Berikut Jadwal, Besaran, dan Cara Ceknya

Kartu Lansia Jakarta Cair Juni 2024, Berikut Jadwal, Besaran, dan Cara Ceknya

Tren
Bikin SIM Harus Punya BPJS Kesehatan mulai 1 Juli 2024, Bagaimana jika Tunggak Iuran?

Bikin SIM Harus Punya BPJS Kesehatan mulai 1 Juli 2024, Bagaimana jika Tunggak Iuran?

Tren
Head to Head Indonesia Vs Irak, Skuad Garuda Terakhir Menang 24 Tahun Lalu

Head to Head Indonesia Vs Irak, Skuad Garuda Terakhir Menang 24 Tahun Lalu

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com