Meskipun awalnya ditentang oleh sang ayah karena menganggap bidang yang ditekuni Uni tak menjanjikan, ia terus membuktikan dengan prestasi. “Sempet down tapi aku percaya hidup ini adalah proses. Ya, proses-proses itu pasti gak mulus-mulus aja.”
Jadi, kalau gagal, kita harus punya determinasi untuk terus belajar dan mengevaluasi hal apa saja yang harus diperbaiki. Ini terjadi karena Uni punya motto, “Hidup adalah proses mendengar, belajar, dan melakukan.”
Sejak kecil, Voni bercita-cita sebagai ASN karena senang melihat orang mengenakan seragam tersebut. Akhirnya, mimpinya itu pun terwujud berkat program khusus afirmasi putra-putri Papua.
Program ini dikhususkan untuk putra-putri asli Papua yang setelah diterima akan disebar ke kementerian-kementerian lainnya. Meskipun berlatar pendidikan hukum, Voni terpilih menjadi ASN di Kominfo.
“Orang hukum itu gak harus jadi hukum, jaksa, karena di kementerian juga ada lembaga-lembaganya,” ungkapnya dalam siniar Obsesif bertajuk “Pendidikan untuk Karier dan Masa Depan”.
Di sana, ia bertugas di bagian bantuan dokumentasi hukum. Itu sebabnya, ia kerap memberikan informasi mengenai peraturan perundang-undangan. Berkat kegigihannya ia bahkan mendapat penghargaan Pengelolaan Jaringan Informasi dan Hukum.
Baca juga: Menerima Diri dengan Stand Up Comedy
Kesuksesannya ini tak lepas dari peran keluarga yang sangat menomorsatukan pendidikan. Voni bahkan mengungkapkan, “Kalau kita mau sukses, ya, sekolah. Pendidikan jadi kunci utama kita untuk jenjang karier dan pengembangan diri.”
Dengarkan kisah lengkap ketiga generasi emas asal Bumi Cenderawasih yang menginspirasi ini hanya melalui siniar Obsesif di Spotify. Ikuti juga siniarnya agar kalian tak tertinggal tiap ada episode terbarunya!
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.