Biasanya, penderita asam urat wajib untuk membatasi atau bahkan menghindari makanan dengan kandungan purin tinggi.
Daging merah, seperti daging sapi atau kambing merupakan jenis daging yang memiliki purin cukup tinggi.
Selain itu, jeroan sapi atau kambing yang sering kali ikut diolah menjadi menu Lebaran juga mengandung purin yang sangat tinggi.
Oleh karena itu, konsumsi jeroan hewan kurban sebaiknya dihindari agar terbebas dari gangguan kesehatan asam urat.
Baca juga: Cara Makan Daging Kambing untuk Penderita Hipertensi secara Aman
Selain kolesterol tinggi dan asam urat, penyakit yang seringkali muncul saat Lebaran adalah gangguan penecernaan seperti diare dan sembelit.
Dikutip dari laman Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto, diare bisa dipicu oleh kelebihan konsumsi makanan asam, pedas, dan bersantan.
Saat Idul Adha, tak jarang makanan yang disajikan bercita rasa asam, pedas, sekaligus bersantan.
Selain itu, beberapa orang juga kalap dan tidak bisa mengatur pola makan dengan baik. Inilah penyebab diare rentan muncul saat momen Lebaran.
Adapun sembelit, bisa terjadi lantaran tubuh lebih banyak menerima asupan karbohidrat dan kekurangan serat. Pasalnya, daging tidak memiliki kandungan serat di dalamnya.
Baca juga: Ini Cara Memasak Daging agar Daging Rendah Kolesterol
Konsumsi daging kurban memiliki risiko tinggi, terutama bagi pengidap kolesterol tinggi maupun asam urat tinggi. Namun demikian, bukan berarti tidak boleh mengonsumsinya sama sekali.
Masyarakat hanya perlu membatasi konsumsi daging, agar kolesterol dan asam urat tidak kambuh, ataupun memicu gangguan pencernaan seperti diare dan sembelit.
Masih dari laman RSIA Bina Medika, berikut tips aman mengonsumsi daging saat hari raya Idul Adha: