Sementara itu, Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Profesor Zubairi Djoerban memprediksi bahwa angka kenaikan Covid-19 akibat penularan subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 tidak akan terlalu tinggi.
"Perhitungan saya puncaknya tidak akan terlalu, tapi mungkin agak lama seperti gunung bukan yang puncaknya tinggi tapi gunung yang agak panjang," ujarnya dilansir dari Kompas.com (20/6/2022).
Hal serupa juga terjadi di beberapa negara lainnya, salah satunya Malaysia.
Baca juga: Benarkah Indonesia Sudah Endemi Covid-19 secara De Facto?
Kendati kenaikan diprediksi tidak terjadi secara signifikan, pemerintah tetep diimbau untuk segera melakukan mitigasi Covid-19 dengan meningkatkan cakupan vaksinasi dosis kedua dan booster hingga pengetatan mobilitas dan penerapan protokol kesehatan.
Selain itu, pemerintah juga perlu memerhatikan kenaikan angka positivity rate mingguan.
"Begitu positivity rate-nya sudah 5 persen lebih itu sudah lebih serius walaupun yang disebut amat serius kalau di atas 10 persen," terang dia.
Baca juga: Ini Beda Omicron Subvarian BA.4 dan BA.5 dengan Subvarian Sebelumnya