Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Muhammad Ma’ruf, Ph.D
Dosen Universitas Paramadina

Dosen Universitas Paramadina. Peneliti Pancasila dan Isu-Isu Kontemporer.
Direktur Real Thinkers Institute (RTI).

Politik Identitas Arab di Era Medsos

Kompas.com - 21/06/2022, 13:03 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Identitas Arab adalah Bahasa

Menarik membaca buku Identitas Arab itu Ilusi karya Musa Kazhim. Sebuah pernyataan terbuka dari penulis.

Melihat kearaban, kehabiban, kesayyidan yang melekat dalam dirinya. Tidak hanya dirinya, tapi juga menyapa komunitas kehabibabnya ke segala penjuru.

Buku ini adalah suatu sikap semi ilmiahnya berkenaan identitas dirinya dan dunia politik kontemporer di luar dirinya.

Dunia yang meresehkan dan membuat penurunan kualitas kehabiban yang menjadi semakin profan dan transaksional.

Buku setebal 222 halaman terbitan Mizan ini mengajak manusia keturunan Arab di Indonesia yang sedang mengalami keterbelahan dan krisis identitas-merenungkan kearabanya, baik secara subtansial dan aksidental.

Mengajak berhati-hati, karena seluruh ciri tubuh kearaban aksidentalnya bisa diseret, dimanipulasi, ditransaksikan dalam pesta elektoral.

Penulis mengobservasi, setidaknya sejak tahun 2000 hingga sekarang dan kedepan, kearaban akan menjadi isu identitas politik yang akan terus ditantang kerasionalnya.

Bukan karena hak politiknya tidak sah, sehingga sah diteror. Tapi identitas kearabanya perlu di redefinisi.

Kemungkinan manipulasi kearaban dan keislamanya akan riskan menjadi objek pendulang suara bagi pemilu 2024.

Jangan sampai tubuh kearaban diekploitasi oleh makelar politik yang tidak bertanggung jawab. Apalagi habis manis sepah dibuang.

Kearaban, kehabiban, kesayyidan dan keislamanya, berpotensi hanya sebagai penggelembung suara-karena magnet kehabibanya. Sementara keislaman yang sejuk, damai dan dalam serta keindonesiaanya terkunci mati.

Penulis mengajak agar tubuh kearabanya secara eksistensial terus terhubung dengan marwah para habaib sebelum era abad 18.

Berdakwah dengan moderat dan damai. Membentuk dan mensosialisasikan identitas kearabanya dengan ilmu dan akhlaq, dengan kompetensi bahasa Arab yang sebangun dengan bahasa Nabi.

Bahasa Arab yang lugas, tegas dan jelas sebagai identitas utama yang berlawanan dengan ‘ajam (penuh ambigu dan kasar). Inilah yang dimaksud penulis, identitas Arab subtansial.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG 8-9 Juni | Perjalanan Kasus Akseyna UI

[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG 8-9 Juni | Perjalanan Kasus Akseyna UI

Tren
23 Kata Tertua di Dunia yang Sudah Berusia 15.000 Tahun, Beberapa Masih Digunakan hingga Kini

23 Kata Tertua di Dunia yang Sudah Berusia 15.000 Tahun, Beberapa Masih Digunakan hingga Kini

Tren
5 Destinasi Wisata Dunia Khusus Pria, Wanita Dilarang Masuk

5 Destinasi Wisata Dunia Khusus Pria, Wanita Dilarang Masuk

Tren
5 Teleskop Terbesar di Dunia, Ada yang Diameternya Mencapai 500 Meter

5 Teleskop Terbesar di Dunia, Ada yang Diameternya Mencapai 500 Meter

Tren
11 Tanda Seseorang Mengalami Demensia, Salah Satunya Melupakan Nama Teman Dekat

11 Tanda Seseorang Mengalami Demensia, Salah Satunya Melupakan Nama Teman Dekat

Tren
Ramai soal Menantu Anwar Usman Ditunjuk Jadi Direktur Pemasaran dan Operasi PT Patra Logistik, Pertamina: 'Track Record' Baik

Ramai soal Menantu Anwar Usman Ditunjuk Jadi Direktur Pemasaran dan Operasi PT Patra Logistik, Pertamina: "Track Record" Baik

Tren
Pertama Kali di Dunia, Hiu Macan Muntahkan Ekidna, Mamalia Berduri Mirip Landak

Pertama Kali di Dunia, Hiu Macan Muntahkan Ekidna, Mamalia Berduri Mirip Landak

Tren
Ramai soal Besaran Iuran BPJS Kesehatan Akan Disesuaikan dengan Gaji per Juli, Ini Faktanya

Ramai soal Besaran Iuran BPJS Kesehatan Akan Disesuaikan dengan Gaji per Juli, Ini Faktanya

Tren
Peneliti: Virus Covid-19 Dapat Bertahan dalam Sperma Selama Berbulan-bulan sejak Terinfeksi

Peneliti: Virus Covid-19 Dapat Bertahan dalam Sperma Selama Berbulan-bulan sejak Terinfeksi

Tren
Benarkah Air Tebu Akan Basi 15 Menit Setelah Diperas? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Benarkah Air Tebu Akan Basi 15 Menit Setelah Diperas? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Tren
Apakah BPJS Kesehatan Menanggung Biaya Pengobatan dan Cabut Gigi Bungsu?

Apakah BPJS Kesehatan Menanggung Biaya Pengobatan dan Cabut Gigi Bungsu?

Tren
Apa Itu Pupuk Kompos? Berikut Manfaatnya bagi Tanah dan Tanaman

Apa Itu Pupuk Kompos? Berikut Manfaatnya bagi Tanah dan Tanaman

Tren
Usai Menyesal, Menteri Basuki Klarifikasi Tapera Ditunda dan Bakal Lapor Jokowi

Usai Menyesal, Menteri Basuki Klarifikasi Tapera Ditunda dan Bakal Lapor Jokowi

Tren
Nasib Mahasiswa UM Palembang Pelaku Plagiat Skripsi, Gagal Wisuda dan Diskors

Nasib Mahasiswa UM Palembang Pelaku Plagiat Skripsi, Gagal Wisuda dan Diskors

Tren
Air Terjun di China Tuai Protes karena Mengalir dari Pipa Buatan Manusia

Air Terjun di China Tuai Protes karena Mengalir dari Pipa Buatan Manusia

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com