Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai soal Pelecehan Seksual di KA Argo Lawu, Ini Kronologi dan Penjelasan KAI

Kompas.com - 20/06/2022, 15:25 WIB
Diva Lufiana Putri,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebuah utas yang menceritakan pelecehan seksual di Kereta Api (KA) Argo Lawu, ramai di media sosial Twitter.

Pengunggah, seorang wanita, menjadi korban tindakan pelecehan dari pria yang duduk di sampingnya. 

Aksi pelaku pun direkam korban, yang kemudian diunggah melalui akun Twitter-nya pada Minggu (19/6/2022).

Hingga Senin (20/6/2022) siang, utas tersebut sudah dibagikan lebih dari 7.800 kali dan mendapat perhatian lebih dari 25.000 warganet Twitter.

Korban sekaligus pengunggah telah mengonfirmasi dan mengizinkan Kompas.com untuk mengutip.

Baca juga: Viral Pria Diduga Masturbasi di KRL, Ini Respons KAI Commuter

Kronologi kejadian

Melalui video dalam utas yang dibuat korban, terlihat tangan pria yang duduk di sampingnya mencoba mendekat ke tubuh korban.

Keterangan korban, pelaku sudah berkali-kali melangsungkan aksinya. Korban pun sudah berkali-kali menegur pelaku, tetapi hanya dianggap angin lalu.

Lantaran tak kunjung jera, korban pun berinisiatif merekam aksi pelaku dan melaporkannya kepada kondektur kereta.

"Jadi aku negur dia 2x, teguran pertama 'mas, maaf'sambil ku tunjuk tangannya. Dia tarik tangannya dan bilang 'ohh'. Lalu masih dilakukan, aku chat ke kondekturnya," terang korban dalam utasnya.

Diketahui, kejadian berlangsung di KA Argo Lawu relasi Solo Balapan-Gambir. Korban sendiri naik dari Stasiun Klaten, sementara pelaku dari Yogyakarta.

Baca juga: Cara Paling Aman Menolong Korban Pelecehan Seksual di Tempat Umum

Lantas, bagaimana tanggapan KAI?

Penjelasan KAI

Vice President Public Relations PT Kereta Api Indonesia (KAI) Joni Martinus, membenarkan aksi pelanggan KAI yang melecehkan pelanggan lain tersebut.

Pihaknya juga mengecam perilaku menyimpang dari pelanggan yang terjadi di KA Argo Lawu pada Minggu (19/6/2022) lalu.

"Saat ini KAI sedang berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait, untuk menentukan langkah hukum yang akan diambil guna mencegah terjadinya kejadian serupa di kemudian hari," tutur Joni dalam keterangan resmi kepada Kompas.com, Senin (20/6/2022).

KAI pun menyampaikan permohonan maaf kepada korban atas ketidaknyamanan yang dirasakan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

23 Kata Tertua di Dunia yang Sudah Berusia 15.000 Tahun, Beberapa Masih Digunakan hingga Kini

23 Kata Tertua di Dunia yang Sudah Berusia 15.000 Tahun, Beberapa Masih Digunakan hingga Kini

Tren
5 Destinasi Wisata Dunia Khusus Pria, Wanita Dilarang Masuk

5 Destinasi Wisata Dunia Khusus Pria, Wanita Dilarang Masuk

Tren
5 Teleskop Terbesar di Dunia, Ada yang Diameternya Mencapai 500 Meter

5 Teleskop Terbesar di Dunia, Ada yang Diameternya Mencapai 500 Meter

Tren
11 Tanda Seseorang Mengalami Demensia, Salah Satunya Melupakan Nama Teman Dekat

11 Tanda Seseorang Mengalami Demensia, Salah Satunya Melupakan Nama Teman Dekat

Tren
Ramai soal Menantu Anwar Usman Ditunjuk Jadi Direktur Pemasaran dan Operasi PT Patra Logistik, Pertamina: 'Track Record' Baik

Ramai soal Menantu Anwar Usman Ditunjuk Jadi Direktur Pemasaran dan Operasi PT Patra Logistik, Pertamina: "Track Record" Baik

Tren
Pertama Kali di Dunia, Hiu Macan Muntahkan Ekidna, Mamalia Berduri Mirip Landak

Pertama Kali di Dunia, Hiu Macan Muntahkan Ekidna, Mamalia Berduri Mirip Landak

Tren
Ramai soal Besaran Iuran BPJS Kesehatan Akan Disesuaikan dengan Gaji per Juli, Ini Faktanya

Ramai soal Besaran Iuran BPJS Kesehatan Akan Disesuaikan dengan Gaji per Juli, Ini Faktanya

Tren
Peneliti: Virus Covid-19 Dapat Bertahan dalam Sperma Selama Berbulan-bulan sejak Terinfeksi

Peneliti: Virus Covid-19 Dapat Bertahan dalam Sperma Selama Berbulan-bulan sejak Terinfeksi

Tren
Benarkah Air Tebu Akan Basi 15 Menit Setelah Diperas? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Benarkah Air Tebu Akan Basi 15 Menit Setelah Diperas? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Tren
Apakah BPJS Kesehatan Menanggung Biaya Pengobatan dan Cabut Gigi Bungsu?

Apakah BPJS Kesehatan Menanggung Biaya Pengobatan dan Cabut Gigi Bungsu?

Tren
Apa Itu Pupuk Kompos? Berikut Manfaatnya bagi Tanah dan Tanaman

Apa Itu Pupuk Kompos? Berikut Manfaatnya bagi Tanah dan Tanaman

Tren
Usai Menyesal, Menteri Basuki Klarifikasi Tapera Ditunda dan Bakal Lapor Jokowi

Usai Menyesal, Menteri Basuki Klarifikasi Tapera Ditunda dan Bakal Lapor Jokowi

Tren
Nasib Mahasiswa UM Palembang Pelaku Plagiat Skripsi, Gagal Wisuda dan Diskors

Nasib Mahasiswa UM Palembang Pelaku Plagiat Skripsi, Gagal Wisuda dan Diskors

Tren
Air Terjun di China Tuai Protes karena Mengalir dari Pipa Buatan Manusia

Air Terjun di China Tuai Protes karena Mengalir dari Pipa Buatan Manusia

Tren
Suntik KB pada Kucing Disebut Bisa Picu Kanker, Benarkah?

Suntik KB pada Kucing Disebut Bisa Picu Kanker, Benarkah?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com