Adapun CPC diperoleh dari orang yang mengeklik tayangan iklan dalam video tersebut. Nominalnya sekitar 0,10-0,30 per klik dengan rata-rata sekitar 0,18 dollar AS per klik.
Sayangnya, pendapatan dari CPC biasanya lebih rendah dari CPM karena banyak penonton yang melewatkan iklan saat melihat video.
Selain dari iklan YouTube, pembuat konten dengan jutaan subscriber bisa juga mendapat pundi-pundi uang dari penawaran endorsement produk.
Biasanya, pada tahap ini pembuat konten YouTube bisa disebut sebagai influencer.
Baca juga: 5 Cara Menjadi YouTuber Sukses pada 2021
Dikutip dari Forbes (3/12/2018), sebuah video di YouTube dengan 1 juta penonton bisa menghasilkan lebih dari 500 dollar AS atau sekitar Rp 7,2 juta per bulan.
Tergolong besar, inilah alasan profesi YouTuber sangat digandrungi pada masa-masa ini. Bahkan, gaji YouTuber terbesar di Indonesia bisa mencapai miliaran rupiah per bulannya.
Terkait dengan gaji YouTuber 1.000 subscribers, hal itu tergantung pada biaya per 1.000 alias CPM.
Dilansir dari Google, pihak pengiklan akan memberikan bayaran untuk setiap 1.000 tampilan iklan yang ditayangkan dalam konten YouTube.
CPM tersebut bukan merupakan penghasilan murni karena belum bagi hasil dengan YouTube.
Baca juga: Viral Prank Sembako Sampah, Ferdian Paleka, dan Ketiadaan Empati...
Sementara itu, perhitungan gaji Youtuber bisa menggunakan rumus revenues per impression atau RPM, yakni pendapatan total per 1.000 tayangan setelah bagi hasil dengan YouTube.
Rata-rata, nominal RPM yang diperoleh YouTuber adalah 1 dollar AS per 1.000 tayangan.
Akan tetapi, nominal RPM ini bisa jauh lebih tinggi atau lebih rendah tergantung jenis iklan yang ditayangkan pada setiap video YouTube.
Untuk menghitung estimasi gaji YouTuber 1.000 subscribers, bisa dilakukan dengan mudah melalui situs socialblade.com.
Baca juga: Ramai soal Cover Lagu di YouTube, Bagaimana Aturannya?
Berikut caranya:
Baca juga: Viral Video Ferdian Paleka, Kenapa YouTuber Sering Membuat Konten Prank?