Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BRIN Prediksi Potensi Penetapan Idul Adha 2022 Berbeda, Bagaimana dengan Kemenag?

Kompas.com - 07/06/2022, 09:00 WIB
Alinda Hardiantoro,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) memprediksi adanya potensi perbedaan penetapan Idul Adha 2022 antara Pemerintah Indonesia dengan Muhammadiyah selisih satu hari.

Prediksi penetapan Idul Adha yang berbeda itu lantaran adanya pengubahan ketetapan MABIMS. Kriteria lama MABIMS mengharuskan ketinggian minimal 2 derajat dan elongasi 3 derajat atau umur bulan 8 jam untuk menentukan Idul Adha.

Kendati demikian, Kriteria MABIMS diperbarui menjadi elongasi (jarak sudut Bulan-Matahari) minimum 6,4 derajat dan fisis gangguan cahaya syafak (cahaya senja) dengan parameter ketinggian minimum 3 derajat.

Dilansir dari Kompas.com (6/6/2022), Profesor riset astronomi dan astrofisika BRIN Thomas Djamaluddin menyebutkan, posisi Bulan di Indonesia pada maghrib 29 Juni 2022 umumnya kurang dari 3 derajat dan elongasi kurang dari 6,4 derajat sebagaimana ketentuan MABIMS terbaru.

"Artinya, hilal terlalu tipis untuk dapat mengalahkan cahaya senja yang masih kuat," ungkap Thomas.

"Akibatnya, hilal tidak mungkin dapat dirukyat (diamati)," imbuh Thomas menjelaskan.

Berdasarkan hal tersebut, ada kemungkinan bahwa 1 Dzulhijjah 1443 H akan jatuh pada 1 Juli 2022 dan Idul Adha jatuh pada 10 Juli 2022.

Sebelumnya, penetapan hari libur nasional Idul Adha 1443 H yang jatuh pada Juli 2022, didasarkan oleh kriteria lama MABIMS.

Baca juga: Idul Adha 2022 Pemerintah dan Muhammadiyah Berpotensi Beda, Ini Penjelasan BRIN

Penetapan Idul Adha menurut Kemenag

Terkait soal potensi penetapan Idul Adha 2022 yang diprediksi berbeda, Kementerian Agama (Kemenag) belum bisa memastikan lebih lanjut.

Direktur Jenderal Bimas Islam Kemenag, Kamaruddin Amin menegaskan, pihaknya masih menunggu hasil sidang isbat untuk menetapkan perayaan Idul Adha 2022.

"Kita menunggu hasil sidang isbat yang insya Allah akan dilaksanakan tgl 29 Zulqa’dah, bertepatan 29 Juni," ujarnya, saat dihubungi oleh Kompas.com (6/6/2022).

"Kalau pun ada perbedaan, kita berharap masyarakat bisa memahami dan saling menghargai," tegasnya.

Baca juga: 7 Makanan Khas Idul Adha dari Berbagai Negara

Bukan pertama kali terjadi

Kamaruddin mengatakan bahwa masyarakat sudah terbiasa dengan perbedaan penetapan perayaan umat muslim di Indonesia.

"Masyarakat kita sudah terbiasa dan dewasa dalam menyikapi perbedaan," tuturnya.

Sebab, penetapan perbedaan Hari Raya Idul Adha di Indonesia juga pernah terjadi sebelumnya, tepatnya pada 2015 lalu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com