KOMPAS.COM - Beberapa orang merasa kehadiran bulu ketiak sangat mengganggu penampilan.
Terutama bagi wanita bilamana harus memakai gaun atau pakaian yang memperlihatkan ketiak.
Akhirnya, menyingkirkan bulu ketiak pun menjadi salah satu cara untuk meningkatkan rasa percaya diri.
Beberapa pilihan menghilangkan bulu ketiak, antara lain mencukur atau mencabut. Namun, jika salah langkah, keduanya bisa membuat kulit ketiak iritasi dan menghitam.
Lantas, mana yang lebih baik untuk ketiak? dicukur atau dicabut?
Baca juga: Kenapa Rambut Rontok Parah Setiap Hari?
Mencukur merupakan cara paling praktis untuk menghilangkan rambut yang tumbuh di sekitar ketiak.
Hanya bermodalkan pisau cukur, proses mencukur relatif mudah dan bisa dilakukan sendiri saat mandi.
Sayangnya, dilansir dari Healthline, mencukur hanya menyingkirkan rambut di permukaan kulit. Sehingga, rambut yang tercukur pun akan lebih cepat tumbuh.
Mencukur dengan pisau yang tumpul juga bisa menyebabkan luka di sekitar permukaan kulit ketiak.
Oleh karena itu, pastikan untuk menggunakan pisau yang tajam dan berkualitas agar meminimalisir risiko.
Penggunaan krim cukur atau gel cukur juga sangat disarankan. Pasalnya, gel cukur akan memperlicin dan memudahkan pemotongan rambut oleh pisau cukur di sekitar kulit ketiak.
Baca juga: Ramuan Herbal Penyubur Rambut, Efektif Atasi Kebotakan?
Meski mudah, mencukur tentu membawa beberapa efek samping pada kulit ketiak. Beberapa di antaranya:
Namun, efek samping di atas kembali lagi pada sensitivitas masing-masing kulit, seberapa tajam pisau cukur yang digunakan, serta seberapa basah atau licin kulit saat bercukur.
Baca juga: Perlukah Kita Mencuci Rambut Sebelum Memotongnya?
Pilihan mencabut amat cocok bagi yang ingin menghilangkan bulu ketiak sampai ke akarnya.
Meski demikian, proses mencabut lebih menyakitkan dibanding mencukur.