Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengungkapkan, penyebab banjir rob di wilayah utara Jawa Tengah adalah tingginya muka air laut yang mencapai di atas 210 cm di atas permukaan laut (dpl).
Juru Bicara Kementerian PUPR Endra S. Atmawidjaja menuturkan, naiknya muka air laut kali ini cukup ekstrem dibanding lima tahun terakhir.
"(Tahun 2017-2021) dengan muka air pasang tertinggi pada kisaran +180 cm di atas permukaan air laut," ujarnya dalam keterangan resmi, dikutip dari Kompas.com (24/5/2022).
Hal serupa juga disampaikan oleh Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana, Muhammad Adek Rizaldi.
Adek mengatakan, banjir rob di Semarang bukan dikarenakan kerusakan infrastruktur tanggul rob yang telah dibangun.
Namun menurutnya akibat tingginya air laut pasang yang mencapai 210 cm dpl pada Senin (23/5/2022) pukul 15.00 WIB.
Namun, angka tersebut turun sejak Senin pukul 22.00 WIB, yakni menjadi 162 cm dpl dan terus menunjukkan tren penurunan.
Berdasarkan data sementara BBWS Pemala Juana, dampak banjir rob mengakibatkan Pelabuhan Tanjung Emas Kota Semarang tergenang sekitar 30-150 cm.
Adapun Sungai Meduri yang melintas di Kabupaten/Kota Pekalongan juga meluap hingga menggenangi beberapa pemukiman warga dan jalan.
Banjir rob Pantai Utara Jawa juga berdampak pada sebagian wilayah Kabupaten Demak, yakni hingga ketinggian 30-100 cm.