Menurut media pemerintah, tes sampel virus dari sejumlah orang yang demam di ibu kota Pyongyang dan dikumpulkan pada Minggu (8/5/2022) mengonfirmasi bahwa mereka terinfeksi varian omicron.
Negara itu sejauh ini secara resmi mengonfirmasi satu kematian yang terkait dengan infeksi Omicron.
Karena kekurangan vaksin, pil antivirus, unit perawatan intensif, dan alat kesehatan utama lainnya, respons pandemi Korea Utara sebagian besar akan mengisolasi orang dengan gejala di tempat penampungan.
Baca juga: WHO Kaji Peran Covid-19 dalam Kasus Hepatitis Misterius, Apa Hasilnya?
Korea Utara sebelumnya telah menghindari jutaan dosis yang ditawarkan oleh program distribusi COVAX yang didukung PBB.
Penolakan ini disebut karena kekhawatirannya atas persyaratan pemantauan internasional yang melekat pada vaksin tersebut.
Diperkirakan, Covid-19 telah menyebar cepat di Korea Utara setelah puluhan ribu warga sipil dan tentara berkumpul untuk parade militer besar-besaran di Pyongyang pada 25 April lalu.
Baca juga: 15 Kasus Hepatitis Anak di Indonesia, Ketahui Gejala dan Penularannya
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.