Untuk konteks mekanika benda langit, acuannya adalah bintang tetap (astronom biasa menggunakan vernal ekuinoks).
"Ketika dua atau lebih planet sudut fasenya hampir sama, maka akan terjadi konjungsi," kata Andi.
Lebih lanjut, dia menjelaskan, ketika sudut fasenya berbeda 180 derajat, maka akan terjadi oposisi.
Lalu ketika sudut fasenya berbeda 90 derajat, maka akan terjadi square/kuadratur/perbani/dikotomi. keempat istilah ini maknanya sama.
"Ketika sudut fasenya berbeda 120 derajat, maka akan terjadi trine, ketika sudut fasenya berbeda 60 derajat, maka akan terjadi sextile dan ketika sudut fasenya berbeda 150 derajat, maka akan terjadi quincunx," tutur Andi.
Andi mengatakan, kelima aspek ini dikenal baik dalam astronomi maupun astrologi.
Bedanya, astronomi tidak mengaitkan kelima aspek ini dengan peristiwa-peristiwa di bumi, berbeda hal dengan astrologi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.