Sementara pemahaman sains yang paling saintifik juga merupakan sekadar pemikiran manusia maka mustahil sempurna maka pemikiran gravitas Newton disempurnakan Einstein disempunakan Hawking disempurnakan Feynman atau Rovelli untuk kemudian disempurnakan entah siapa lagi.
Berdasar kajian kelirumologis oleh Pusat Studi Kelirumologi terhadap kelirumologi dapat diyakini bahwa mustahil pemikiran kelirumologi sempurna maka masih terus-menerus akan disempurnakan oleh siapa pun juga yang berminat menyempurnakannya termasuk saya sendiri sebagai penggagasnya.
Bukti kekeliruan teranyar adalah semula saya meyakini penerjemah Habis Gelap Terbitlah Terang adalah pendiri majalah Poedjangga Baroe, Armijn Pane sampai pada tahun 2022 kekeliruan saya dikoreksi oleh Prof. Surya Suryadi.
Guru Besar Filologi Universitas Leiden kelahiran Pariaman ini menyadarkan saya bahwa penerjemah kumpulan surat-menyurat Kartini dari bahasa Belanda ke bahasa Melayu adalah Empat Saudara terdiri dari empat cendekiawan asal Pariaman yang pertama bersekolah ke Belanda di awal abad ke-20, yaitu Baginda Djamaloedin Rasad, Baginda Zainoedin Rasad, Baginda Dahlan Abdoellah, dan Soetan Moehammad Zain.
Buku Habis Gelap Terbitlah Terang hasil terjemahan Empat Saudara diterbitkan oleh Balai Poestaka pada tahun 1922 ketika Armijn Pane berusia 14 tahun serta sedang bersekolah di Europesche Lagere School di Sibolga.
Kemustahil-sempurnaan pemikiran dangkal Jaya Suprana yang tertuang di dalam kelirumologi pada hakikatnya sama dengan kemustahil-sempurnaan pemikiran mulia Immanuel Kant yang tertuang di dalam buku legendaris Die Kritik der reinen Vernunf.
Kritik merupakan bagian dari Vernunft merupakan bagian dari pemikiran manusia yang mustahil sempurna, sementara Immanuel Kant juga manusia yang mustahil sempurna.
Maka tanpa perlu mempermalukan diri sendiri pada hakikatnya adalah wajar apabila Immanuel Kant apalagi Jaya Suprana legowo mengakui bahwa pemikiran manusia mustahil sempurna.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.