Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Kartini 21 April: Sejarah dan Kumpulan Link Twibbon Hari Kartini

Kompas.com - 21/04/2022, 05:55 WIB
Alinda Hardiantoro,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

Dalam budaya patriarki, perempuan sering kali dianggap tidak sama dengan laki-laki. Oleh karena itu, perempuan Jawa pada masa itu tidak mendapatkan hak yang setara dengan laki-laki pada umumnya.

Baca juga: Hari Kartini, Bagaimana Isi Buku Habis Gelap Terbitlah Terang?

Memperjuangkan pendidikan bagi perempuan

Pada masa itu, hanya perempuan dari kalangan tertentu yang mendapatkan kesempatan untuk mengenyam pendidikan. RA Kartini beruntung.

Masih dikutip dari sumber yang sama, RA Kartini berhasil memperoleh pendidikan di ELS (Europes Lagere School).

Sekolah tersebut hanya diperuntukkan bagi anak-anak keturunan Eropa, timur asing, atau pribumi dari tokoh terkemuka.

Kendati demikian, RA Kartini hanya bisa bersekolah hingga usia 12 tahun. Seletah berusia 12 tahun, ia harus menuruti tradisi Jawa yang membuatnya tinggal di rumah hingga menikah.

Keterbatasannya mengenyam pendidikan tidak menghentikan perjuangannya. Pada 1912, RA Kartini mendirikan Sekolah Wanita oleh Yayasan Kartini (Sekolah Kartini) di Semarang.

Sekolah yang sama juga didirikan di kota lainnya, seperti Surabaya, Yogyakarta, Malang, Madiun, Cirebon dan daerah lainnya.

Baca juga: Hari Kartini, Penumpang Kereta Api Akan Diberikan Makan dan Minum Gratis, Begini Ketentuannya

Link twibbon Hari Kartini

Untuk memperingati Hari Kartini yang jatuh pada 21 April, berikut link twibbon yang bisa digunakan:

(Sumber: Kompas.com/Nur Fitriatus Shalihah | Editor: Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas, Sari Hardiyanto, Soffya Ranti)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

5 Manfaat Minum Air Putih Sebelum Kopi di Pagi Hari, Apa Saja?

5 Manfaat Minum Air Putih Sebelum Kopi di Pagi Hari, Apa Saja?

Tren
5 Pilihan Ikan Rendah Merkuri, Kurangi Potensi Efek Buruk bagi Tubuh

5 Pilihan Ikan Rendah Merkuri, Kurangi Potensi Efek Buruk bagi Tubuh

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 7-8 Juni 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 7-8 Juni 2024

Tren
[POPULER TREN] Pakar Teknologi Klaim Temukan MH370 di Kamboja | Cerita Para Peserta Tapera

[POPULER TREN] Pakar Teknologi Klaim Temukan MH370 di Kamboja | Cerita Para Peserta Tapera

Tren
Apakah Jalan Kaki 5.000 Langkah Per Hari Cukup? Ini Penjelasan Ahli

Apakah Jalan Kaki 5.000 Langkah Per Hari Cukup? Ini Penjelasan Ahli

Tren
Tafsir Lain Tentang 'Saya Bukan Otak'

Tafsir Lain Tentang "Saya Bukan Otak"

Tren
Sempat Dikira Sampah, Pria di Norwegia Temukan Pedang Viking Berusia 1.000 Tahun

Sempat Dikira Sampah, Pria di Norwegia Temukan Pedang Viking Berusia 1.000 Tahun

Tren
Apakah Dinasti Politik Termasuk 'Human Rights'? Ini Kata Pusham UII

Apakah Dinasti Politik Termasuk "Human Rights"? Ini Kata Pusham UII

Tren
Sosok Arie Putra dan Budi Adiputro, Host Total Politik yang Tuai Sorotan

Sosok Arie Putra dan Budi Adiputro, Host Total Politik yang Tuai Sorotan

Tren
Pemerintah Gelar Sidang Isbat 7 Juni, Adakah Potensi Idul Adha 2024 Beda?

Pemerintah Gelar Sidang Isbat 7 Juni, Adakah Potensi Idul Adha 2024 Beda?

Tren
Berbeda dengan Meteor, Apa Itu Asteroid? Berikut Pengertian dan Klasifikasinya

Berbeda dengan Meteor, Apa Itu Asteroid? Berikut Pengertian dan Klasifikasinya

Tren
Daftar UMP di 38 Provinsi, Jadi Minimal Gaji yang Akan Dipotong Tapera

Daftar UMP di 38 Provinsi, Jadi Minimal Gaji yang Akan Dipotong Tapera

Tren
7 Berkas Pendaftaran CPNS 2024 yang Harus Disiapkan sejak Sekarang

7 Berkas Pendaftaran CPNS 2024 yang Harus Disiapkan sejak Sekarang

Tren
Indonesia Dapat Hibah Kapal dari Korea Selatan, seperti Apa Spesifikasinya?

Indonesia Dapat Hibah Kapal dari Korea Selatan, seperti Apa Spesifikasinya?

Tren
80 Persen Dana Tapera Akan Jadi Obligasi, Tepis Isu Dipakai Tambal Pendapatan Negara

80 Persen Dana Tapera Akan Jadi Obligasi, Tepis Isu Dipakai Tambal Pendapatan Negara

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com