Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Letusan Gunung Tambora 10 April 1815: Lahirkan Sepeda!

Kompas.com - 10/04/2022, 08:00 WIB
Rizal Setyo Nugroho

Penulis

 

Gagal panen karena Tambora

Mungkin belum banyak yang tahu, letusan Gunung Tambora di Indonesia mengilhami penemuan sepeda di Eropa.

Meski terletak di Indonesia bagian tengah, namun dampak dari letusan itu memengaruhi dan berdampak ke kehidupan di seluruh dunia.

Abu yang disemburkan letusan Tambora mempengaruhi suhu rata-rata dunia turun hingga 3 derajat celcius.

Letusan ini juga membuat sejumlah negara di belahan bumi utara tak memiliki musim panas selama satu tahun.

Tanaman gagal dipanen dan banyak binatang ternak mati karena kelaparan, salah satunya adalah kuda yang ketika itu banyak dimanfaatkan manusia untuk sarana transportasi berpindah dari satu tempat ke tempat lain.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Letusan Hebat Gunung Tambora yang Mengubah Dunia

Letusan Tambora menginspirasi pembuatan sepeda

Sejarah perkembangan sepeda yang awal pembuatannya dipengaruhi peristiwa letusan Gunung Tambora 1815- Sejarah perkembangan sepeda yang awal pembuatannya dipengaruhi peristiwa letusan Gunung Tambora 1815

Dikutip dari Live Science (30/8/2017), pada tahun 1817 seorang berkebangsaan Jerman bernama Karl von Drais membuat kendaraan dengan dua roda.

Temuan itu belum disebut sebagai sepeda kala itu.

Ketika itu karya Drais ini dikenal di seluruh kawasan Eropa dengan nama yang berbeda-beda.

Alat itu disebut mulai dari draisienne, dandy horse, dan hobby horse.

Awal mula diciptakan, sepeda buatan Drais belum menggunakan mesin bekecepatan aerodinamis seperti sepeda yang saat ini ada.

Baca juga: Fakta Unik Letusan Tambora Ternyata Turut Lahirkan Sepeda

Ilustrasi sepeda kuno dari Eropa yang terbuat dari kayu dan dikenal sebagai Draisienne. Cikal bakal sepeda masa kini, yang ditemukan karena akibat letusan Gunung Tambora tahun 1815.WIKIMEDIA COMMONS/Hélène Rival Ilustrasi sepeda kuno dari Eropa yang terbuat dari kayu dan dikenal sebagai Draisienne. Cikal bakal sepeda masa kini, yang ditemukan karena akibat letusan Gunung Tambora tahun 1815.

Sepeda Drais dulu memiliki berat hingga 23 kilogram, roda pun dibuat dari kayu, bukan ban berbahan dasar karet.

Bagian tempat duduk terbuat dari kulit yang dipaku ke kerangka sepeda. Sementara bagian stang terbuat dari bahan yang sama dengan roda, yakni dari bahan kayu.

Ketika itu, setang kayu belumlah sempurna. Belum ada sistem gigi sebagaimana banyak sepeda masa kini.

Pengguna menggerakkan sepeda itu dengan mengarahkan kakinya ke depan.

Baca juga: Benarkah Penemuan Sepeda Dipicu Meletusnya Gunung Tambora?

Populer dan dilarang

A ladies' safety bicycle from 1889. (Image credit: Public domain.)livescience A ladies' safety bicycle from 1889. (Image credit: Public domain.)

Drais membawa sepeda temuannya ke Perancis dan Inggris sehingga menjadi begitu populer.

Salah seorang warga Inggris, Denis Johnson pun membuat dengan versinya sendiri dan menjualnya kepada para bangsawan London.

Sepeda kala itu menuai kesuksesan selama beberapa tahun hingga akhirnya dilarang karena dinilai membahayakan para pejalan kaki sekitar tahun 1820-an.

Setelah sempat menghilang, sepeda kembali muncul di tahun 1860-an.

Kali ini, roda sudah terbuat dari baja sementara kerangka masih berbahan dasar kayu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Dulu Berseberangan, Apa yang Membuat PDI-P Kini Melirik Anies Baswedan?

Dulu Berseberangan, Apa yang Membuat PDI-P Kini Melirik Anies Baswedan?

Tren
Head to Head Indonesia Vs Filipina, Garuda di Atas Angin

Head to Head Indonesia Vs Filipina, Garuda di Atas Angin

Tren
Kapolda Ahmad Luthfi Segera jadi Irjen Kemendag, Bagaimana Nasibnya di Pilgub Jateng 2024?

Kapolda Ahmad Luthfi Segera jadi Irjen Kemendag, Bagaimana Nasibnya di Pilgub Jateng 2024?

Tren
Pesawat Austrian Airlines Terjang Badai Es, Bagian Depan sampai Berlubang Besar

Pesawat Austrian Airlines Terjang Badai Es, Bagian Depan sampai Berlubang Besar

Tren
Cara Daftar PPDB Online Jakarta 2024, Pilih Sekolah di ppdb.jakarta.go.id

Cara Daftar PPDB Online Jakarta 2024, Pilih Sekolah di ppdb.jakarta.go.id

Tren
Menteri Kabinet Perang Israel Benny Gantz Mundur, Konflik Berpotensi Semakin Memanas

Menteri Kabinet Perang Israel Benny Gantz Mundur, Konflik Berpotensi Semakin Memanas

Tren
Jadwal Indonesia Vs Filipina 11 Juni 2024, Pukul Berapa?

Jadwal Indonesia Vs Filipina 11 Juni 2024, Pukul Berapa?

Tren
Ormas Keagamaan Tolak Kelola Tambang, Bahlil: Tidak Bisa Kami Paksa

Ormas Keagamaan Tolak Kelola Tambang, Bahlil: Tidak Bisa Kami Paksa

Tren
9 Tanda Tubuh Kekurangan Kalsium, Salah Satunya Mudah Cemas

9 Tanda Tubuh Kekurangan Kalsium, Salah Satunya Mudah Cemas

Tren
Benarkah Tidak Sarapan Bikin Tubuh Gemuk? Ini Menurut Riset dan Ahli

Benarkah Tidak Sarapan Bikin Tubuh Gemuk? Ini Menurut Riset dan Ahli

Tren
Jenis Ikan yang Perlu Dibatasi Penderita Batu Ginjal, Apa Saja?

Jenis Ikan yang Perlu Dibatasi Penderita Batu Ginjal, Apa Saja?

Tren
Peran Tersangka Pengeroyokan Bos Rental Mobil di Pati: Pertama Pukul Korban, Diikuti Warga Lain

Peran Tersangka Pengeroyokan Bos Rental Mobil di Pati: Pertama Pukul Korban, Diikuti Warga Lain

Tren
5 Fakta Polwan Bakar Suami di Mojokerto gara-gara Gaji Ke-13, Berawal dari Judi 'Online'

5 Fakta Polwan Bakar Suami di Mojokerto gara-gara Gaji Ke-13, Berawal dari Judi "Online"

Tren
Bukan Tempat Bersandar, Ini Nama dan Fungsi Tiang Kecil di Trotoar

Bukan Tempat Bersandar, Ini Nama dan Fungsi Tiang Kecil di Trotoar

Tren
BPK Temukan Penyimpangan Anggaran Perjalanan Dinas PNS Senilai Rp 39,26 Miliar, Ini Rinciannya

BPK Temukan Penyimpangan Anggaran Perjalanan Dinas PNS Senilai Rp 39,26 Miliar, Ini Rinciannya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com