Smoothies dapat menjadi solusi mendapatkan kalori yang dibutuhkan tubuh.
Meski sudah meminum smoothies, jangan lupa, air putih juga tetap haris dikonsumsi.
Perhatikan asupan saat berbuka puasa. Pastikan mengonsumsi makanan yang mengandung protein dan karbohidrat. Makan pula banyak sayur-sayuran.
Sebaliknya, jangan terlalu banyak makan makanan yang diproses dengan digoreng.
Makanan jenis itu tidak memberi nutrisi yang Anda dan bayi Anda butuhkan.
Bagaimana Anda makan saat berbuka puasa akan menentukan seberapa berenergi Anda sepanjang Ramadhan nanti.
Baca juga: Tips Puasa bagi Ibu Hamil agar Tetap Sehat dan Bugar
Beberapa jam setelah berbuka puasa dan sebelum tidur, tidak ada salahnya mengonsumsi makanan ringan.
Ini menjadi kesempatan untuk ibu menyusui mendapatkan nutrisi dan kalori ekstra.
Hanya karena Anda berpuasa, bukan berarti Anda harus melewatkan atau mengurangi kegiatan menyusui.
Berikan ASI seperti biasanya, ini akan membantu payudara Anda memproduksi ASI yang cukup.
Jika Anda mengurangi frekuensi menyusui, justru dikhawatirkan hal itu akan turut mengurangi produksi ASI.
Begitu jiga jika Anda jauh dari bayi Anda, misalnya untuk bekerja, pompalah ASI sebagaimana jadwal Anda memompa biasanya.
Baca juga: Penjelasan dari Sisi Agama dan Kesehatan soal Puasa Ramadhan bagi Ibu Menyusui
Dilansir dari The Asian Parents, bagi Anda yang khawatir puasa akan membuat produksi ASI menurun sehingga bayi kekurangan ASI, tidak ada salahnya untuk menyetok ASI perah di lemari pendingin.
Kurma diketahui mengandung mineral lengkap dan tinggi gula sederhana yang mudah diserap tubuh.
Kurma juga dapat membantu level gula darah Anda kembali normal secara perlahan-lahan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.