KOMPAS.com – Modus kejahatan skimming sering menjadi momok bagi para nasabah bank apapun dan di manapun.
Skimming adalah metode pencurian data yang menggunakan alat khusus, yaitu skimmer. Cara kerjanya dengan menyalin atau menduplikasi data strip magnetik di kartu ATM atau kredit.
Modus tindak kejahatan ini sering terjadi di mesin EDC, ATM, dan kartu ATM yang menjadi instrumen untuk bertransaksi. Pelaku beraksi dengan memodifikasi perangkat tersebut.
Dari ketiga alat instrumen tersebut, modus skimming biasanya mengincar pengguna ATM sebagai sasaran pencurian.
Adapun kerugian dialami koban skimming berupa kehilangan saldo secara tiba-tiba dengan riwayat jejak transaksi yang minim.
Baca juga: Saldo Nasabah BRI Raib, Apa Itu Skimming dan Bagaimana Cara Menghindarinya?
Skimming adalah metode pencurian data yang menggunakan alat khusus, yaitu skimmer, dikutip dari laman BCA.
Arti skimming dalam bahasa Inggris adalah pembacaan sepintas.
Sementara itu, alat skimmer ini umumnya berbentuk menyerupai mulut slot kartu ATM.
Skimmer juga dilengkapi dengan spy camera yang berfungsi merekam tangan korban ketika sedang memasukkan kode PIN.
Baca juga: Polri: Pembobolan ATM dengan Skimmer Kejahatan Terorganisir
Saat kartu ATM dipakai di mesin ATM, skimmer akan membaca dan merekam data di kartu ATM tersebut, baik strip magnetik maupun PIN ATM korban.
Apabila data sudah terekam, pelaku akan mendapatkan semua data yang diperlukan. Dengan begitu, pelaku dapat melakukan transaksi tanpa sepengetahuan korban.
Metode pembobolan rekening ini agak sulit dideteksi.
Oleh karena itu, dengan mengetahui cara kerja skimming, masyarakat bisa lebih berhati-hati ketika melakukan transaksi via kartu ATM.
Baca juga: Viral, Unggahan Nasabah Mendapat Uang Palsu dari ATM, Begini Kisahnya
Berikut sejumlah tips yang dapat diterapkan untuk mencegah modus skimming, termasuk modus skimming di mesin ATM BCA:
Executive Vice President Secretariat & Corporate Communication BCA Hera F. Haryn membagikan tips untuk mencegah modus kejahatan skimming.
Pencegahan modus skimming dapat dilakukan dengan mengganti PIN karu ATM secara berkala.
“Ganti PIN kartu ATM secara berkala. Hal ini akan mencegah kejahatan skimming meskipun kode PIN ATM sudah pernah terekam oleh pelaku skimming,” kata Hera, melalui keterangan resmi kepada Kompas.com, Senin (28/3/2022).
Mengganti PIN kartu ATM secara berkala menjadi penting lantaran modus kejahatan skimming membutuhkan data PIN ATM.
Penggantian PIN bisa dilakukan setiap seminggu sekali hingga setiap hari.
Baca juga: Waspada Kejahatan Pembobolan Rekening, Ini Tips Membuat PIN ATM yang Aman
Modus kejahatan skimming sering kali terjadi di instrumen transaksi, baik menggunakan kartu Kredit maupun kartu ATM.
Pengguna sebaiknya senantiasa mengecek kondisi instrumen yang akan digunakan untuk bertransaksi.
Apabila ditemukan kejanggalan, pengguna bisa melaporkan ke pihak keamanan sekitar.
Baca juga: Menemukan Uang Palsu di ATM, ke Mana Harus Melapor?
Menutupi tangan ketika mengetikkan PIN kartu ATM atau Kredit bisa mencegah terjadinya kejahatan skimming.
Cara ini sangat sederhana sehingga dapat dilakukan ketika hendak melakukan transaksi di mesin ATM atau EDC.
Apabila pengguna menutupi tangannya ketikka mengetikkan PIN, mesin skimmer akan kesulitan merekam gerakan tangan saat sedang menekan PIN ATM.
Langkah ini juga bisa meminimalisasi kemungkinan orang lain atau spy cam melihat PIN kartu ATM Anda.
Baca juga: [HOAKS] Tips Memasukkan Nomor PIN Terbalik jika Dirampok di ATM
Kartu debit atau kredit yang menggunakan chip-based dinilai lebih aman karena chip yang digunakan sudah mengaplikasikan teknologi enkripsi data.
Jika kartu tersebut terdeteksi oleh alat skimming, data yang terekam hanya berupa kode-kode dan simbol abstrak yang tidak bisa diartikan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.